Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Jadi Tersangka Kasus Ijazah Jokowi, Roy Suryo Cs Siap Penuhi Panggilan Polda Metro
Advertisement . Scroll to see content

Jokowi Hadiri Tanwir Muhammadiyah, Haedar: Tak Ada Pose 1 atau 2 Jari

Jumat, 15 Februari 2019 - 12:45:00 WIB
Jokowi Hadiri Tanwir Muhammadiyah, Haedar: Tak Ada Pose 1 atau 2 Jari
Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Haedar Nashir. (Foto: iNews.id/Dok.)
Advertisement . Scroll to see content

BENGKULU, iNews.id – Presiden Joko Widodo (Jokowi) hari ini menghadiri Tanwir Muhammadiyah di Bengkulu. Dalam kesempatan itu, Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Haedar Nashir pun meminta kepada para peserta tanwir agar tidak usah melakukan pose satu atau dua jari ketika akan berfoto bersama kepala negara.

“Khusus peserta tanwir, selamat bermusyawarah dengan spirit ukhuwah, cerdas, dan produktif. Jalani persidangan dengan suasana gembira dan bahagia. Di tanwir yang mencerahkan ini bila ingin berfoto bersama, beraksilah dengan riang gembira. Tak perlu sambil mengangkat tangan satu atau dua,” kata Haedar dalam sambutannya di acara Pembukaan Tanwir Muhammadiyah di Halaman Rumah Dinas Gubernur Bengkulu, Jumat (15/2/2019).

Dia berpendapat, berfoto sambil mempertunjukkan pose jari tertentu bisa mengundang diskriminasi. “Kasihanilah nasib 9 atau 8 jari lain yang sama-sama ciptaan Tuhan. Jangan sampai kedelapan atau kesembilan jari itu meminta pertanggungjawaban karena merasa terdiskriminasi,” kata Haedar.

Pernyataan itu disampaikan Haedar di akhir pidato sambutannya yang selanjutnya dirangkai dengan anjuran untuk selalu tersenyum yang sedang dipraktikkan oleh anggota PP Muhammadiyah. “Dianjurkan bersidanglah dengan tersenyum sebagaimana saat ini sedang dipraktikkan oleh anggota PP Muhammadiyah untuk belajar tersenyum 20 kali per-20 detik, sehingga selama tiga hari tanwir dapat tersenyum sebanyak 60 kali berdurasi 1.200 detik atau setara 20 menit,” tuturnya.

Tersenyum, menurut Haedar, bisa membuat raut muka cerah, sekaligus bersedekah sebagaimana anjuran Nabi Muhammad SAW.

“Dengan tersenyum insya Allah segenap anggota dan peserta tanwir akan memancarkan wajah-wajah ceria sebagai wujud bermusyawarah yang mencerahkan, sehingga dapat dihasilkan keputusan yang menggembirakan dan membahagiakan umat dan bangsa,” ucapnya.

Sementara, Presiden Jokowi mengatakan, rakyat Indonesia berterima kasih atas amal usaha Muhammadiyah. “Kita rakyat Indonesia sangat berterima kasih kepada Muhammadiyah yang berjuang untuk kemerdekaan negara ini dan meneguhkan Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika. Muhammadiyah juga melahirkan banyak pahlawan nasional, Kiai Ahmad Dahlan, Nyai Walidah Ahmad Dahlan, Kasman Singodimejo, dan lain-lain. Rakyat Indonesia juga berterima kasih atas amal usaha Muhammadiyah,” ujar kepala negara.

Dalam kunjungan kerjanya ke Bengkulu, Presiden Jokowi didampingi sejumlah menteri dan pejabat. Di antaranya Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, dan Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko. Selain itu, ada Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti, Menkominfo Rudiantara, dan Mendikbud Muhadjir Effendy.

Hadir pada kesempatan itu Ketua Umum Aisyiah Noordjannah, Ketua MPR Zukifli Hasan, dan keluarga besar Muhammadiyah dari seluruh Indonesia.

Editor: Ahmad Islamy Jamil

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut