Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Pelapor Tuduhan Ijazah Palsu Jokowi Minta Polisi Sita Buku Buatan Roy Suryo Cs, Kenapa?
Advertisement . Scroll to see content

Jokowi: Komunikasi Kurang Bagus soal Vaksin Covid-19 Bisa Kayak UU Cipta Kerja

Senin, 19 Oktober 2020 - 12:19:00 WIB
Jokowi: Komunikasi Kurang Bagus soal Vaksin Covid-19 Bisa Kayak UU Cipta Kerja
Tangkapan layar Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta para menterinya agar menyiapkan dengan baik semua hal terkait vaksin virus corona (Covid-19). Hal itu agar tidak menimbulkan persepsi yang berbeda di masyarakat.

Mantan gubernur DKI Jakarta ini pun meminta agar vaksin jangan tergesa-gesa dilakukan sehingga dapat direncanakan dengan baik. Alasannya karena sangat kompleks menyangkut persepsi di masyarakat.

"Kalau komunikasinya kurang bagus bisa kejadian kayak UU cipta kerja," katanya saat memberikan pengantar dalam rapat terbatas mengenai penanganan Covid-19 di Istana Kepresidenan, Senin (19/10/2020).

Jokowi berharap para menterinya menyiapkan komunikasi publik terkait halal dan haram vaksin. Selain itu terkait dengan harga dan kualitas vaksin.

"Nanti yang berkaitan dengan distribusinya seperti apa. Meskipun tidak semuanya kita sampaikan ke publik," ujarnya.

Sebelumnya Jokowi menyebutkan vaksin Covid-19 buatan perusahaan Inggris AstraZeneca akan tiba di Tanah Air pada April 2021. Kepala negara meminta proses vaksinasi nanti benar-benar dipersiapkan dengan baik.

“Saya tadi sudah mendapatkan laporan dari Pak Erick (Menteri BUMN Erick Thohir), vaksin dari AstraZeneca itu pertama tiba April 2021. Total kita akan mendapatkan 100 juta dosis,” kata Jokowi dalam pengantar rapat terbatas mengenai penanganan Covid-19 di Istana Kepresidenan, Senin (19/10/2020).

Jokowi menegaskan, vaksinasi bukan perkara mudah. Seluruh pihak yang terlibat tidak boleh menganggap enteng. Pemerintah harus dapat menjelaskan ke publik bagaimana vaksinasi nanti diterapkan, mulai siapa saja yang mendapatkan atau siapa pertama diberi.

“Siapa yang (dapat) gratis, siapa mandiri. Ini harus detail. Jangan sampai nanti dihantam isu, diplintir, nanti masyarakat demo lagi karena sekarang masyarakat memang dalam posisi sulit,” ucapnya.

Editor: Djibril Muhammad

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut