Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Panas! Razman Nasution Debat dengan Roy Suryo: Anda Punya Sertifikat Ahli Telematika?
Advertisement . Scroll to see content

Jokowi-Ma'ruf Amin Tampil Mesra di Acara Zikir untuk Bangsa

Rabu, 01 Agustus 2018 - 21:49:00 WIB
Jokowi-Ma'ruf Amin Tampil Mesra di Acara Zikir untuk Bangsa
Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Ketua Umum MUI KH Ma'ruf Amin. (Foto: Biro Pers Kepresidenan)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Ketua Umum MUI KH Ma'ruf Amin terlihat sangat mesra dalam acara Zikir dan Doa untuk Bangsa yang digelar di lapangan Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (1/8/2018). Keduanya bergandengan tangan saat memasuki panggung yang telah disediakan.

Jokowi dan Ma'ruf Amin berjalan dengan para ulama lainnya seperti Imam Besar Masjid Istiqlal Nasaruddim Umar, KH Maimoen Zubair (Mbah Moen), Menag Lukman Hakim Saifuddin, dan Menko Polhukam Wiranto.

Dalam acara tersebut, Presiden mengingatkan masyarakat Indonesia untuk terus menjaga persaudaraan dan persatuan bangsa. Dengan kekayaan sumber daya alam dan keberagaman suku bangsa dan agama, Presiden mengimbau masyarakat terus menjaga ukhuwah Islamiyah serta ukhuwah wathoniyah.

"Inilah yang sering kita lupa bahwa bangsa kita ini adalah bangsa besar, berbeda-beda, majemuk, bermacam-macam, dan itu semuanya adalah anugerah yang diberikan Allah kepada kita bangsa Indonesia yang juga patut kita syukuri bersama-sama," kata Presiden dalam sambutannya.

Menurut Presiden, keberagaman suku, tradisi, agama, dan budaya yang ada di Indonesia merupakan kekayaan dan aset bangsa yang harus dijaga. Kepala Negara menjelaskan kemajemukan bangsa tersebut akan menjadi sebuah kekuatan dan potensi yang baik apabila Indonesia bersatu.

"Karena aset terbesar bangsa ini adalah persatuan dan kerukunan persaudaraan, aset terbesar bangsa kita adalah itu. Selain Kita dianugerahi oleh Allah sumber daya alam yang melimpah," ujar Jokowi.

Presiden menegaskan persatuan dan kesatuan bangsa jangan sampai dikorbankan karena perbedaan pilihan dalam pemilihan umum, kepala daerah maupun pemilihan presiden.

"Jangan sampai karena pilihan bupati, pilihan walikota, pilihan gubernur, pilihan presiden kita menjadi retak, kita menjadi tidak saling menyapa antarsaudara, kita tidak saling menyapa antartetangga, kita tidak saling menyapa antarkampung. Jangan sampai sesama manusia saling menjelekkan, saling mencemooh, saling mencela. Apakah ini benar?" kata Presiden.

Editor: Azhar Azis

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut