Jokowi Minta Kemhan Orkestrasi Intelijen, Anggota DPR: Presiden Tahu Anatomi Pemerintahan
JAKARTA, iNews.id - Anggota Komisi I DPR Dave Laksono menyebut Presiden Joko Widodo mengetahui anatomi pemerintahan, termasuk bidang pertahanan dan intelijen. Hal itu menanggapi pernyataan Jokowi dalam Rapim Kementerian Pertahanan, Rabu (18/1/2023) lalu, yang meminta Kemhan bisa mengorkestrasi informasi intelijen pertahanan dan keamanan.
“Pak Jokowi yang sudah menjabat 8 tahun sebagai presiden pasti tahu persis anatomi pemerintahan, apalagi bidang pertahanan dan intelijen,” kata Dave, Jumat (20/1/2023).
Dave menjelaskan, maksud Presiden adalah Kemhan yang tugasnya menggerakkan sistem pertahanan harus bisa memetakan potensi kemampuan pertahanan Indonesia, termasuk fungsi intelijen yang ada di bawah Kemhan.
Menurutnya, Jokowi bukan bermaksud menjadikan Kemhan sebagai pusat intelijen karena fungsi itu tetap ada pada BIN. Peran intelijen Kemhan menurutnya untuk melakukan mitigasi terhadap potensi dan ancaman-ancaman pertahanan.
“Sebenarnya statement presiden itu bukan menyatakan bahwa Kemhan menjadi pusat intelijen Indonesia, fungsi intelijen tetap dipegang di BIN. Kemudian agar laporan intelijen yang masuk ke Kemhan, diolah di dalam Kemhan,” kata Dave.
“Toh juga di dalam Kemhan juga ada fungsi intelijennya untuk bisa melihat, mengawasi potensi ancaman dari mana saja, dan bisa melakukan mitigasi sehingga membuat kebijakan-kebijakannya sesuai dengan potensi ancaman yang ada,” sambungnya.
Dave menyebut, kondisi ancaman pertahanan saat ini kian meningkat sehingga kemampuan pertahanan juga perlu ditingkatkan, salah satunya dari segi intelijen.
“Pastinya, kemampuan pertahanan kita masih perlu peningkatan walaupun dengan anggaran yang cukup besar, kemampuan juga perlu ditambah. Maka itu kita juga sudah mempunyai Komcad,” katanya.
Editor: Reza Fajri