Jokowi Ternyata Minta Menteri Banyak Bicara di Media, Mahfud: Supaya Rakyat Tahu dan Kami Dapat Kritik
JAKARTA, iNews.id - Menko Polhukam Mahfud MD mengungkap arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang meminta para menterinya agar banyak bicara di media. Para menteri diminta memanfaatkan media sebagai sarana untuk menyosialisasikan kebijakan serta program pemerintah.
"Memang arahan Presiden kepada kami para menteri supaya banyak bicara di pers," kata Mahfud dalam YouTube Dewan Pers dikutip Rabu (9/2/2022).
Mahfud mengatakan arahan tersebut bertujuan untuk menunjukkan menteri bekerja. Bahkan, hal itu beberapa kali Jokowi sampaikan di rapat-rapat kabinet.
"Sehingga menggunakan pers itu bukan kegenitan, tetapi itu kepentingan. Agar rakyat tahu dan kami mendapat masukan, mendapat kritik yang objektif," ujarnya.
Mahfud MD menuturkan pers konvensional memiliki dua arti baginya. Pertama, saat hendak menyampaikan suatu informasi penting dan sensitif, kerap kali dia harus mengumumkan melalui publik terlebih dahulu untuk mendapat dukungan.
"Sebelum orang lain menanggapi saya sudah konferensi pers terlebih dulu, ada begini ada begini, terus publik mendukung dan ini menjadi lancar," tuturnya.
Dia memaparkan, dukungan dari pers amat berpengaruh. Salah satu contohnya yakni terkait penanganan kasus BLBI yang tak kunjung selesai selama lebih kurang 20 tahun lamanya.
Lebih jauh dia menjelaskan kala itu masyarakat skeptis atas persoalan BLBI. Namun, selepas pemerintah mengumumkan kebijakan dalam menangani BLBI melalui media, barulah dukungan yang kuat mengalir dari masyarakat.
"Sekarang kita alhamdulillah dalam tujuh bulan bekerja kira-kira sudah berhasil menghimpun dana Rp20 triliun. Dari kata orang yang dulu hilang ya, itu yang penting," ucapnya.
Editor: Rizal Bomantama