Kader Desak Munas Dipercepat, DPP Golkar: Terlalu Kentara Syahwat Politiknya

Jumat, 23 Agustus 2019 - 11:18:00 WIB

Ketua Bidang Penggalangan Opini dan Media DPP Partai Golkar, Ace Hasan Syadzily. (Foto: iNews.id/Felldy Utama)

JAKARTA, iNews.id - Desakan agar Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Golkar segera menggelar musyawarah nasional (munas) terus disuarakan kader. Namun, desakan yang belakangan ini kian intens disuarakan tersebut dinilai bermuatan politis.

Ketua Bidang Penggalangan Opini dan Media DPP Partai Golkar, Ace Hasan Syadzily melihat desakan agar munas digelar sebelum pelantikan presiden tentu tidak jauh dari maksud dan kepentingan politik tersendiri.

Pesawat Angkatan Laut Angkut Pasien Medis Jatuh, 5 Orang Meninggal

"Ya itu ingin ikut menentukan kabinet. Terlalu kentara syahwat politiknya," katanya kepada wartawan, Jumat (23/8/2019).

Ace menuturkan pelaksanaan Musyawarah Nasional (Munas) tetap akan digelar pada Desember mendatang. Alasannya, lebih pada faktor historis.

Polisi Tak Bubarkan Massa AMPG di Kantor DPP Golkar, Ini Alasannya

Sejak 2004 hingga 2014, dia menuturkan, DPP Partai Golkar selalu menggelar Munas pada Desember. Munas dilaksanakan setelah semua agenda nasional telah tuntas digelar, termasuk di dalam pelantikan presiden dan wakil presiden terpilih.

"Jadi, tidak ada presedennya penyelenggaraan munas itu digelar sebelum pelantikan presiden," ujar Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI ini.

Massa dari AMPG Datangi Kantor DPP Partai Golkar

Sebelumnya, massa Angkatan Muda Partai Golkar (AMPG) menggelar unjuk rasa di Kantor DPP Partai Golkar di Jalan Anggrek Neli Murni, Slipi, Jakarta Barat, Kamis (22/8/2019). Mereka mendesak DPP segera menggelar rapat pleno guna membahas penyelenggaraan munas.

Mengenai desakan agar menggelar rapat pleno, Ace mengaku belum diputuskan kapan waktunya. Menurut dia, ada sejumlah tahapan yang harus dilalui DPP sebelum memutuskan rapat pleno untuk membahas persoalan internal dan eksternal partai.

"Dalam mekanisme rapat internal Partai Golkar itu jelas ada tahapannya. Ada rapat bidang dan rapat koordinasi bidang. Setelah itu baru kita rapat pleno Partai Golkar," tuturnya.

Editor: Djibril Muhammad