Kader Inginkan Golkar Dipimpin Sosok Muda dan Bersih
JAKARTA, iNews.id - Partai Golongan Karya (Golkar) saatnya memilih sosok pemimpin yang dekat dengan kalangan muda. Jika terus mengandalkan figur senior, partai beringin kemungkinan kecil mendapatkan simpati dari generasi milenial.
Koordinator Generasi Muda Partai Golkar (GMPG) Ahmad Doli Kurnia mengatakan, pemimpin Golkar selanjutnya juga harus menegakkan prinsip antikorupsi. Pemimpin berintegritas penting bagi Golkar karena selama ini diidentikkan sebagai partai penguasa yang kerap diisukan dengan perkara korupsi.
Di sisi lain, publik kian dewasa dan mulai skeptis terhadap partai-partai politik yang erat kaitannya dengan tindak pidana korupsi. "Karena mereka melek politik lewat medsos (media sosial). Isu-isu korupsi tidak bisa lagi ditutupi," ungkap Doli dalam diskusi publik bertema "Munaslub: Golkar Masa Depan, Harapan dan Tantangan" di Jakarta, Jumat (1/12/2017).
Dia mengungkapkan, selain kandidat ketua umum (ketum) yang bersih, Golkar harus memerhatikan dukungan kalangan muda. Karena itu, ketua umum partai mendatang harus mampu mengakomodir kebiasaan anak muda.
"Salah satunya dengan ganti ketum yang muda, bebas dari korupsi," ungkapnya.
Doli menegaskan, jika kembali memilih tokoh senior sebagai ketum, bisa saja Golkar tak dilirik kalangan muda. Golkar juga tak boleh melanjutkan sejarah dipimpin oleh seorang yang bermasalah hukum.
"Oleh sebab itu perlu adanya lembaga baru pemuda. Contohnya ya Angkatan Muda Partai Golkar. Itu harus kita optimalkan. Kemudian dimunculkan figur dari lembaga-lembaga tersebut yang bisa berkomunikasi dengan pemilih muda," katanya.
Seperti diketahui, internal Golkar mewacanakan penyelenggaraan musyawarah nasional luar biasa (munaslub) setelah ketua umum Setya Novanto (Setnov) ditetapkan sebagai tersangka kasus dugaan korupsi e-KTP. Meskipun rapat pleno memutuskan untuk menunggu hasil sidang praperadilan Setnov, desakan munaslub kian kencang.
Selain GMPG, sejumlah elite partai juga menginginkan digelarnya munaslub untuk menyelamatkan partai. Ini antara lain disuarakan tokoh senior Golkar Jusuf Kalla dan Akbar Tanjung. Sayap partai seperti MKGR juga ikut menyuarakan.
Editor: Zen Teguh