Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Mardiono Ungkap Ada Orang Baik Fasilitasi Rekonsiliasi dengan Agus Suparmanto, Siapa?
Advertisement . Scroll to see content

Kader PPP Dorong Muktamar Dipercepat usai Gagal Masuk Parlemen

Jumat, 14 Juni 2024 - 21:11:00 WIB
Kader PPP Dorong Muktamar Dipercepat usai Gagal Masuk Parlemen
Plt Ketum PPP Muhamad Mardiono diminta segera menggelar muktamar (foto: MPI)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Kegagalan PPP menembus parlemen di Pemilu 2024 mendapat sorotan dari kader partai berlambang partai kakbah itu. Kader mendorong agar pemilihan ketua umum PPP dipercepat.

Politisi senior PPP Anwar Sanusi meminta Plt Ketua Umum PPP Mardiono agar segera melakukan percepatan muktamar. Hal ini sebagai upaya untuk mengkonsolidasikan seluruh elemen ditubuh PPP. 

"Muktamar itu bukanya hanya soal pergantian pimpinan tapi konsolidasi, dan konsolidasi itu butuh waktu untuk menggerakkan mesin partai hingga akar rumput," kata Anwar, Jumat (14/6/2024).

Sebagai partai Islam, dia menyebut PPP tidak boleh hilang atau tinggal sejarah. PPP harus segera lakukan percepatan muktamar supaya konsolidasi bisa berjalan.

"Berkaca dari pengalaman sebelumnya dari jaman Buya Ismail Hasan Metareum, Hamzah Haz, Surya Darma Ali, muktamar selalu dilaksanakan lebih awal. Jadi acuan untuk mempercepat muktamar itu ada landasan rasionalnya dan bisa dipertanggungjawabkan," katanya.

Anwar menilai Mardiono telah gagal membawa PPP menuju senayan karena hanya mendapatkan suara  3,87 persen dan tidak memenuhi ambang batas parlemen threshold yaitu 4 persen. 

"Tentu ini harus menjadi evaluasi kita bersama agar di pemilu selanjutnya PPP bisa on the track lagi," katanya. 

Sementara itu, Ketua DPP PPP Qoyum Abdul Jabbar mengatakan transisi kepemimpinan adalah hal yang wajar.

"Ikhtiar kita saat ini menawarkan gagasan yang jelas akan sebuah perubahan agar PPP bisa bangkit lagi. Muktamar bisa lebih cepat dan kita sudah harus siap dengan gagasan-gagasan untuk perubahan," tuturnya.

Editor: Muhammad Fida Ul Haq

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut