Kantor Staf Presiden Ajak 21 Pemuda Bahas Isu Ketahanan Pangan
JAKARTA, iNews.id - Ketahanan pangan menjadi isu krusial bagi Indonesia seiring bertambahnya jumlah penduduk dan tantangan perubahan iklim. Indonesia bisa mengalami risiko kelaparan, malnutrisi, dan instabilitas ekonomi.
Kantor Staf Presiden (KSP) bersama Pijar Foundation, Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora), serta Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan dan Pembangunan Nasional (KemenPPN/Bappenas), dan Perkumpulan Warga Muda, menyelenggarakan Indonesia Future Network (IFN) dengan tema Future Food and Nutrition. Acara ini bertujuan membahas strategi dan aksi kebijakan guna memperkuat ketahanan pangan dan kualitas nutrisi Indonesia, serta mempromosikan kolaborasi lintas sektor.
Bertempat di Gedung Bina Graha, Komplek Istana Kepresidenan, IFN Future Food and Nutrition mengumpulkan 21 tokoh muda dari sektor privat, pemerintahan, lembaga swadaya masyarakat, dan akademisi untuk membahas terobosan aksi dan kebijakan demi mewujudkan ketahanan pangan dan kualitas nutrisi nasional.
Kegiatan ini dibuka oleh Kepala Staf Presiden, Jenderal TNI (Purn) Moeldoko. Dalam sambutannya, Moeldoko menekankan pentingnya tindakan serius terhadap persoalan pangan global.
"Persoalan pangan adalah isu global yang harus ditangani serius. Kita perlu ekstensifikasi lahan, intensifikasi hasil pangan, dan diversifikasi dari beras ke bahan lain. Regenerasi pertanian juga menjadi isu penting mengingat banyak anak muda tidak mau lagi bekerja di sektor pertanian," ujarnya, Rabu (31/7/2024).
Senada dengan Moeldoko, Wakil Menteri Pertanian, Sudaryono, turut memberikan pandangannya. “Transformasi pertanian tradisional ke pertanian modern, serta penyediaan makanan bergizi dan minum susu bagi 82,9 juta orang Indonesia pada 2029 menjadi beberapa prioritas yang akan didorong. Untuk mewujudkan hal ini, kita perlu mengantisipasi beberapa tantangan, seperti kemarau dan El Nino," jelas Sudaryono.
Direktur Kebijakan Publik Pijar Foundation, Cazadira F Tamzil, menekankan pentingnya ekosistem kolaborasi antara pemuda dan pemerintah untuk mendorong ketahanan pangan dan kualitas nutrisi.
“IFN Future Food and Nutrition menghasilkan hasil konkret, yakni rencana aksi kolaborasi yang disampaikan langsung ke pemerintah. Pasca IFN, kami berkomitmen terus mendorong implementasi Rencana Aksi Kolaborasi tersebut,” tutur Cazadira.
Muhammad Ichsan Karim, selaku Tenaga Ahli Kantor Staf Presiden dan penyelenggara Indonesia Future Network, berharap IFN menjadi forum inovasi sektor-sektor krusial yang menjadi tantangan masa depan. "Inovasi dan kolaborasi jadi kebutuhan saat ini, sehingga tantangan ketidakpastian yang bisa muncul mendadak mampu diatasi," kata Ichsan Karim.
Editor: Muhammad Fida Ul Haq