Kapolri Beri Dukungan Psikososial ke Anak Terdampak Covid-19 untuk Jaga Generasi Penerus Bangsa
Sigit memaparkan, di tengah Pandemi Covid-19 sudah ada 25.000 anak yang menjadi yatim, piatu maupun yatim piatu. Bahkan, dari jumlah itu di antaranya ada anak-anak dari personel TNI-Polri yang orang tuanya harus gugur saat berada di garis terdepan menangani virus corona.
"Korban Covid-19 adalah seorang bapak, seorang ibu, ada juga mereka TNI-Polri, mereka yang bertugas ikut menangani Covid-19, dan mereka yang selama ini bertugas dan berbakti di lini terdepan. Dalam kesempatan ini kita mendoakan saudara kita yang telah gugur dalam menghadapi Pandemi ini. Semoga diberikan tempat terbaik di sisinya dan selalu diterima amal ibadahnya," ucap Sigit dengan nada terenyuh.
Dalam dukungan psikososial, pemerintah, TNI, Polri dan stakeholders lainnya memberikan pelayanan bantuan psikologis serta konseling. Dan ke depan akan ada layanan hotline dan e-psikologi untuk memastikan psikologis mereka baik. Tak hanya itu, kegiatan ini juga menyalurkan bantuan sosial (bansos) terhadap anak dan kaum disabilitas.
Sigit menegaskan, semua niat baik dan dukungan ini berdasarkan azas Salus Populi Suprema Lex Esto atau keselamatan rakyat merupakan hukum tertinggi. Oleh sebab itu, Sigit menekankan dukungan psikososial ini harus dilakukan secara berkelanjutan.
Dengan melakukan pemetaan potensi dan bakat anak-anak, kegiatan konseling tatap muka baik secara langsung maupun tidak langsung dengan pemanfaatan teknologi yakni Hotline Center Polri juga pengembangan aplikasi e-psikologi Polri untuk eksternal khususnya konseling anak. Lalu, lakukan pemantauan terhadap tumbuh kembang anak sehingga sesuai dengan potensi dan bakat yang ada.
"Mengutamakan keselamatan rakyat merupakan kekuatan hukum tertinggi, yang tentunya ini kita lakukan secara terus menerus dan berkelanjutan," ucap Sigit.