Karier Jenderal TNI Ini Melejit gegara Mirip Anak Soeharto, Sempat Dagang Asongan
Hanya sedikit orang, termasuk Jenderal TNI Benny Moerdani, yang diberi akses untuk mengetahui aktivitas presiden.
Setelah menjabat sebagai ajudan selama empat tahun, karier Try Sutrisno terus bersinar ketika ditunjuk sebagai Kasdam IX/Udayana. Tugas ini meliputi pengawasan terhadap empat provinsi yaitu Bali, Nusa Tenggara Barat (NTB), Nusa Tenggara Timur (NTT), dan Timor Timur.
Dalam waktu kurang dari satu tahun, dia kemudian diangkat menjadi Pangdam IV/Sriwijaya, diikuti dengan promosi sebagai Pangdam Jaya. Selama kepemimpinannya di Kodam Jaya, dia menghadapi beberapa insiden besar, termasuk ledakan di Cilandak dan kerusuhan di Tanjung Priok.
Setelah dua tahun lebih sebagai Pangdam Jaya, Try Sutrisno dipromosikan menjadi Wakasad mendampingi Jenderal TNI Rudini. Dalam waktu sepuluh bulan, tepatnya pada 7 Juni 1986, dia dilantik sebagai KSAD yang ke-15. Puncak kariernya terjadi ketika dia diangkat sebagai Panglima ABRI, menggantikan Jenderal TNI LB Moerdani.
Try Sutrisno lahir dari pasangan Soebandi, seorang sopir ambulans, dan Mardiyah. Masa kecilnya dilalui di tengah kesulitan akibat Revolusi Kemerdekaan, dan ia pernah mengungsi ke Mojokerto saat Belanda melakukan invasi.