Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Gempa Besar Magnitudo 6,1 Guncang Supiori Papua
Advertisement . Scroll to see content

Karyawan Ditembak KKB di Papua, Pengamat : Perlu Pengamanan Kolateral dan Pekerja Sipil

Sabtu, 05 Maret 2022 - 17:02:00 WIB
Karyawan Ditembak KKB di Papua, Pengamat : Perlu Pengamanan Kolateral dan Pekerja Sipil
Pengamat intelijen sekaligus Ketua DPP Partai Perindo Bidang Hankam dan Cyber Security Susaningtyas Nefo Handayani Kertopati. (Foto: Perindo)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Delapan karyawan Palaparing Timur Telematika tewas ditembak kelompok kriminal bersenjata (KKB) pada Rabu (2/3/2022). Penembakan tersebut terjadi saat korban melintas di dekat tugu Kampung Kago, Distrik Ilaga, Kabupaten Puncak, Papua.

Pengamat Intelijen Susaningtyas Nefo Handayani Kertopati mengatakan perlu adanya dialog dengan tokoh-tokoh Papua yang anti-NKRI. Tujuannya agar mengetahui keinginan mereka.

"Dialog dengan yang pro NKRI, termasuk dialog dengan kelompok adat, kelompok agama, tokoh pemuda, tokoh agama dan lain-lain," kata Susaningtyas dalam keterangan pers, Sabtu (5/3/2022).

Ketua DPP Partai Perindo Bidang Hankam dan Cyber Security itu menilai kebijakan Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa untuk penanganan Papua lebih humanis sangat bagus. Namun harus dibarengi pengamanan atas koleteral yang bernilai ekonomi serta masyarakat atau pekerja sipil.

Dia meyakini BIN daerah sudah melakukan penggalangan dengan baik meski harus lebih dimaksimalkan agar semakin banyak pihak yan pro NKRI. Menurut dia, penanganan Papua berbeda karena mereka separatisme.

"Sebagai perbandingan separatisme Moro di Filipina, separatisme Pattani di Thailand dan pemberontak Houti di Arab Saudi. Bahkan di Indonesia bisa dibandingkan bagaimana pemerintah harus membasmi pemberontakan APRA, PRRI, RMS dan lain-lain. Semua berhasil dipadamkan dalam jangka waktu yang berbeda-beda. Kita semua berharap agar separatisme Papua dapat segera dipadamkan berdasarkan hukum nasional dan hukum Internasional," katanya.

"Perang siber yang terjadi di Papua juga harus ditangani dengan serius mengingat banyak informasi berkelindan yang bersifat adu domba, hoaks, ujaran kebencian kepada Pemerintah RI yang sah serta Post Truth," imbuh dia.

Kelompok Separatisme Terorisme Papua (KSTP), kata dia saat ini sebagian melakukan aksinya berdasarkan pragmatisme, bukan lagi hanya berdasarkan ideologi. 

"Kita harus mengecam insiden pembunuhan dan tindakan kekerasan fisik yang akibatkan hilangnya nyawa para pekerja dan teknisi lapangan PT PTT di tengah upaya menjalankan tugas melakukan percepatan pemerataan konektivitas digital di Indonesia dan secara khusus di Papua," katanya.

Editor: Faieq Hidayat

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut