Kasus Covid-19 di Indonesia Naik, Menkes: Varian Relatif Tak Mematikan
JAKARTA, iNews.id - Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengakui kasus Covid-19 di Indonesia mengalami kenaikan. Namun, varian Covid-19 yang terdeteksi di Tanah Air tidak mematikan.
Hal ini disampaikan Budi Gunadi usai dipanggil Presiden Prabowo Subianto di Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (3/6/2025). Dia mengatakan telah melaporkan perkembangan kasus Covid-19 di Indonesia.
“Itu mengenai Covid, datanya seperti apa. Saya sampaikan bahwa Covid itu memang terjadi kenaikan, tapi kenaikan ini adalah varian-varian yang relatif tidak mematikan,” ucap Budi.
Dia pun meminta masyarakat agar tidak khawatir dengan adanya peningkatan kasus Covid-19.
“Jadi enggak usah terlalu dikhawatirkan supaya masyarakat enggak panik,” katanya.
Sebelum bertemu Presiden Prabowo, Menkes telah mengatakan bahwa kenaikan kasus Covid-19 di Indonesia masih kecil.
“Kita amati kalau ada di Indonesia, kenaikannya itu masih kecil sekali. Masih di puluhan, itu sudah terlihat di pusat-pusat surveilance lah ada beberapa kita kasih,” katanya.
Budi juga mengungkapkan bahwa kasus Covid-19 di luar negeri paling banyak sub varian Omicron. Dia pun meminta agar masyarakat tidak usah khawatir dengan kenaikan kasus Covid-19.
“Memang di luar negeri naik tapi itu varianya subvarian omicron yang big, yang biasa. Jadi harusnya nggak usah khawatir,” tuturnya
Sementara itu, Juru Bicara Kemenkes Widyawati mengatakan, pihaknya telah mendeteksi 72 kasus Covid-19 varian baru yang menjangkit masyarakat Indonesia sejak Januari 2025. Sebanyak 72 kasus tersebut terdeteksi berdasarkan hasil pemeriksaan 2.160 spesimen.
Namun, Kemenkes memastikan case fatality rate atau tingkat kematian akibat Covid varian baru yang terdeteksi di Indonesia rendah. Atau bisa dikatakan, Covid varian baru di Indonesia tidak menyebabkan kematian yang tinggi.
“72 (kasus) selama tahun 2025. (Kasus) varian baru yang tidak membuat keparahan dan kematian,” ucapnya.
Editor: Aditya Pratama