Kasus Gagal Ginjal Akut pada Anak, Bareskrim Gelar Perkara Rabu Lusa
JAKARTA, iNews.id - Direktorat Tindak Pidana Tertentu (Dit Tipiter) Bareskrim Polri berencana melaksanakan gelar perkara kasus gagal ginjal akut pada anak, Rabu (16/11/2022). Gelar perkara dilakukan setelah pemeriksaan beberapa orang selesai dilakukan.
Dirtipidter Bareskrim Polri Brigjen Pipit Rismanto menjelaskan pihaknya sudah memeriksa ahli farmasi hari ini. Sementara pemeriksaan yang masih ditunggu yakni ahli hukum pidana.
"Hari ini ahli farmasi sudah diperiksa, tinggal ahli hukum pidana ya. Besok atau mungkin paling lambat Rabu baru melakukan gelar perkara. Harusnya hari ini ternyata kan ada beberapa ahli mundur waktunya," ujar Brigjen Pipit Rismanto di Jakarta, Senin (14/11/2022).
Selain itu, penyidik telah memeriksa empat orang dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) terkait kasus gagal ginjal akut pada anak. Polisi menjelaskan keempatnya menerangkan soal tugas mereka di bidang pengawasan.
"BPOM ada empat (yang sudah diperiksa). Jadi kan kemarin itu mereka sudah menjelaskan tentang job description masing-masing di bidang pengawasan. Tugas apa, ngapain aja," kata Pipit.
Sebelumnya, BPOM mengumumkan dua perusahaan farmasi yang menyalahi standar dan persyaratan keamanan, khasiat, dan mutu. Dua perusahaan tersebut adalah PT Yarindo Farmatama dan PT Universal Pharmaceutical Industries.
Kepala BPOM Penny K Lukito mengatakan pihaknya bekerja sama dengan Bareskrim Polri telah melakukan operasi ke lokasi dua perusahaan tersebut. Pihaknya menemukan penggunaan berlebihan Propilen Glikol yang mengandung Etilen Glikol (EG) dan Dietilen Glikol (DEG).
"Pemeriksaan beberapa sumber, didapati adanya bahan baku propilen glikol yang melebihi ambang batas," ucap Penny, Senin (31/10/2022).
Diketahui PT Yarindo Farmatama berlokasi di Cikande, Serang, Banten. Sedangkan PT Universal Pharmaceutical Industries di Tanjung Mulia, Medan, Sumut.
BPOM telah memberikan sanksi administrasi yakni penghentian produksi, penghentian distribusi, penarikan kembali produk, dan pemusnahan. Berdasarkan pemeriksaan juga patut diduga telah terjadi tindak pidana yang selanjutnya ditangani Bareskrim Polri.
Editor: Rizal Bomantama