JAKARTA, iNews.id - LBH Ansor akan turut membantu mengawal pengawasan Pemilu 2024 dengan melaporkan tindakan politisasi agama baik oleh kontestan maupun tim suksesnya ke Bawaslu.
Karena itu, jika masyarakat mendapati penggunaan agama di setiap tahapan pemilu untuk tidak sungkan menyampaikannya ke LBH Ansor.
Saatnya Menagih Janji Zohran Mamdani Menangkap PM Israel Benjamin Netanyahu
"Masyarakat yang mendapati penggunaan agama sebagai alat politik atau politisasi agama dapat menyampaikan kepada kantor LBH Ansor di 170 titik di seluruh Indonesia agar kami dapat mendampingi dan mengawal pelaporannya ke pengawas pemilu (Bawaslu)," kata Ketua LBH Ansor Pusat, Abdul Qodir, di Jakarta, Senin (2/10/2023).
Dia mengatakan, Pemilu 2024 adalah momentum penting bagi perjalanan bangsa Indonesia. Masa depan demokrasi di Indonesia akan sangat tergantung pada kualitas penyelenggaraan dan hasil Pemilu 2024.
Gus Yaqut Larang Kader Pakai Atribut GP Ansor untuk Politik Praktis
Mengingat pentingnya keberhasilan Pemilu 2024, LBH Ansor memandang perlu untuk mengawal dengan seksama jalannya pesta demokrasi ini.
LBH Ansor berpendapat bahwa Pemilu 2024 harus dilaksanakan secara luber dan jurdil. Namun demikian, yang tidak kalah pentingnya adalah upaya untuk menjaga kedamaian dalam setiap tahapan pelaksanaan Pemilu.
Ganjar Pranowo Disambut Ribuan Kader GP Ansor
Oleh karena itu, segala hal yang potensial memicu konflik wajib dihindarkan.
"Salah satu yang potensial memicu konflik adalah politisasi agama. Sejarah telah mengajarkan kepada kita bahwa politisasi agama hanya akan mendatangkan pertikaian umat manusia dan kehancuran peradaban," kata Abdul Qodir.
- Sumatra
- Jawa
- Kalimantan
- Sulawesi
- Papua
- Kepulauan Nusa Tenggara
- Kepulauan Maluku