Kebakaran RS Hermina Jatinegara Berasal dari Poliklinik Farmasi, Api Padam dalam 25 Menit
JAKARTA, iNews.id - Direktur Rumah Sakit (RS) Hermina Jatinegara, Sri Dyah Indherawati buka suara terkait peristiwa kebakaran yang melanda rumah sakit di Jakarta Timur tersebut pada, Rabu (2/7/2025) pagi. Peristiwa tersebut terjadi di area farmasi poliklinik tepatnya di lantai 3.
"Pada tanggal 2 Juli pukul 04.45 WIB, alarm kebakaran berbunyi. Kemudian kesigapan petugas sekuriti kami melakukan pemeriksaan CCTV dan lapangan, terlihat ada asap yang berasal dari salah satu sudut area farmasi poliklinik lantai 3," kata Sri dalam konferensi pers, Rabu (2/7/2025).
Menindaklanjuti hal itu, saat itu RS Hermina Jatinegara langsung mengerahkan petugas untuk memadamkan api menggunakan APAR hingga Hidran. Menurutnya, api berhasil dipadamkan dalam waktu 25 menit.
"Semua kekuatan disentralkan di area kebakaran serta pengamanan pasien, sehingga dalam waktu 25 menit asal api sudah dapat dikendalikan, sudah dapat dipadamkan," tuturnya.
Di saat yang bersamaan, proses evakuasi terhadap pasien juga dilakukan. Menurutnya, tak hanya pasien yang berada di lantai tiga yang dievakuasi saat itu, namun mereka yang berada di lantai bawah ikut dievakuasi.
"Untuk saat ini, pasien rawat jalan dan rawat inap di Hermina Jatinegara sudah berada dalam kondisi aman, sudah terlayani dengan baik, sudah kembali dari proses evakuasi, dan dokter sudah memastikan kondisi saat ini mereka dalam kondisi aman," ucapnya.
Sebelumnya, ruang farmasi lantai 3 Gedung RS Hermina Jatinegara, Jakarta Timur terbakar pada, Rabu (2/7/2025) pukul 05.02 WIB. Kebakaran diduga akibat korsleting listrik, sebab terdengar ledakan diduga dari panel listrik.
"Diduga panel listrik di ruang Farmasi lantai 3 meledak," kata Kasi Ops Sudin Gulkarmat Jakarta Timur, Abdul Wahid, Rabu (2/7).
Wahid menjelaskan berawal dari security melihat asap tebal dari pemantauan CCTV ruang Farmasi lantai 3 dan berupaya memadamkan dengan hidran dan terdengar ledakan dari panel listrik. Sebanyak 75 pasien rawat inap berhasil diselamatkan.
Editor: Aditya Pratama