Kecelakaan Beruntun, Proyek Infrastruktur seperti Kejar Setoran
JAKARTA, iNews.id - Kecelakaan beruntun dalam proyek infrastruktur, termasuk robohnya tiang girder proyek tol Bekasi Cawang Kampung Melayu (Becakayu) dini hari tadi menunjukkan, percepatan pembangunan proyek infrastruktur dikerjakan seperti sopir angkot mengejar setoran. Keselamatan, keamanan dan kenyamanan pekerja terabaikan.
Ketua Harian Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) Tulus Abadi mengatakan, kecelakaan secara beruntun membuktikan proyek konstruksi tidak direncanakan dengan matang, tidak adanya pengawasan ketat secara konsisten.
Menurutnya, pemerintah sebaiknya membentuk tim investigasi independen dengan tugas utama melakukan engineeting forensic untukmenyimpulkan apakah yang terjadi merupakan kegagalan dalam perencanaan konstruksi, kegagalan dalam pelaksanaan konstruksi, atau kegagalan dalam pengawasan konstruksi.
.jpg?1519107317156)
"Kecelakaan konstruksi terhadap proyek infrastruktur yang terjadi secara beruntun, dengan puluhan korban melayang, membuktikan hal itu. Kecelakaan konstruksi sebagian terbukti karena kegagalan konstruksi (construction failure)," ujar Tulus dalam siaran tertulisnya, Selasa (20/2/2018).
Dia menuturkan, tim investigasi perlu mengaudit ulang terhadap proyek infrastruktur yang sedang berjalan. Jangan sampai, kata dia proyek infrastruktur tersebut mengalami kegagalan konstruksi berulang saat digunakan konsumen.
"Kita bisa bayangkan, korban massal akan terjadi jika kecelakaan konstruksi tersebut terjadi saat digunakan konsumen," ucapnya.
Editor: Kurnia Illahi