Kejagung Belum Simpulkan Airlangga Hartarto Terlibat Kasus Ekspor CPO
JAKARTA, iNews.id - Kejaksaan Agung (Kejagung) belum bisa menyimpulkan keterlibatan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam kasus ekspor minyak sawit mentah atau crude palm oil atau (CPO). Pihaknya akan melakukan evaluasi setelah melakukan pemeriksaan hari ini.
"Saya rasa masih sangat prematur untuk menyatakan keterlibatan dan sebagainya, bahwa ini masih penyidikan awal," ujar Direktur Penyidikan (Dirdik) Jampidsus Kejagung, Kuntadi pada wartawan, Senin (24/7/2023).
Kuntadi menyebut, pemeriksaan terhadap Airlangga dilakukan untuk mendalami tiga perusahaan korporasi yang ditetapkan sebagai tersangka di kasus tersebut. Pemeriksaan dilakukan untuk mengetahui apakah kebijakan yang dibuat Menko Perekonomian membuat kerugian negara.
"Justru ini mendalami tindak pidana yang telah terbukti sebelumnya. Kita dalam rangka untuk mengembangkan," katanya.
"Jadi fakta-fakta hukum yang muncul di persidangan kami pastikan selalu kami ikuti perkembagannya dan kami cermati. Apabila dari fakta tersebut muncul fakta hukum yang memang harus kami dalami. Jadi proses masih berjalan dan itu masih kami lihat perkrmbangannya. Mari kita tunggu jangan buru-buru," tuturnya.
Kejagung sendiri telah memanggil Airlangga Senin (24/7/2023). Kejagung mencecar Airlangga dengan 46 pertanyaan. Kejagung ingin menggali kebijakan Airlangga saat mengatasi kelangkaan minyak goreng.
"Tentunya 46 pertanyaan tersebut itu sangat teknis sekali teknis penyidikan sehingga kami tidak bisa menyampaikan disini," katanya
"Inti dari pemeriksaan kami adalah untuk mengetahui sejauh mana sih, tindakan tindakan penanggulangan dari kementerian koordinator perekonomian dalam rangka upaya untuk mengatasi kelangkaan minyak goreng," katanya.
Editor: Ihya Ulumuddin