Kejahatan Korupsi Makin Canggih, Jokowi: Hukuman Penjara Tidak Buat Jera
JAKARTA, iNews.id - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menilai hukuman penjara tidak membuat koruptor jera. Malah menurutnya saat ini kejahatan korupsi semakin canggih bahkan dilakukan lintas negara.
"Apakah hukuman penjara membuat jera ternyata tidak. Karena memang korupsi sekarang makin canggih, makin kompleks bahkan lintas negara dan multiyurisdiksi menggunakan teknologi mutakhir," ujar Jokowi dalam sambutannya pada puncak Hari Antikorupsi Sedunia (Hakordia) 2023 di Istora Senayan, Jakarta, Selasa (12/11/2023).
Jokowi mengatakan, butuh upaya dari semua pihak yang lebih sistematis dan masif serta memanfaatkan teknologi terkini untuk mencegah tindak pidana korupsi.
"Kita butuh perkuat sistem pencegahan, termasuk memperbaiki kualitas SDM, APH kita. Sistem pengadaan barang dan jasa sistem perizinan, pengawasan internal dan lain-lain," kata Jokowi.
Presiden mengatakan, pemerintah telah menyiapkan platform katalog elektronik. Berdasarkan laporan lembaga kebijakan pengadaan barang/ jasa pemerintah (LKPP) sudah ada 7,5 juta batang yang masuk e-catalog.
"Kemudian juga online single submission, jangan sampai ketemu pengusaha dengan pejabat ini juga sangat membantu. One map policy, memang belum selesai tapi sudah 60-70 persen dan 2024 ini akan sangat membantu memagari orang untuk tidak korupsi," kata Jokowi.
Jokowi juga mengapresiasi penyelenggaraan perpajakan dan sertifikat yang dilakukan secara elektronik. Hal tersebut katanya menjadi salah satu bentuk upaya pencegahan korupsi.
"Tadi Bapak Ketua KPK menyampaikan mengenai SIPD pencegahan. Kemudian sistem logistik nasional, coba dibandingkan sebelum dan setelah ini apa yang telah kita perbaiki, simbara untuk batu bara kemudian nanti masuk ke nikel bauksit tembaga. Saya kira ini akan kita bisa mengontrol berapa banyak SDA kita yang sudah dieksploitasi diekspor dan lain-lain," ujar Jokowi.
Editor: Donald Karouw