Kemenag Siap Turunkan 50.000 Penyuluh Edukasi Stunting dan Prokes 5M
JAKARTA, iNews.id - Kementerian Agama (Kemenag) siap menurunkan 50.000 penyuluh agama untuk bersinergi dengan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) dalam memberikan edukasi tentang stunting kepada masyarakat. Mereka juga akan diminta kampanye protokol kesehatan untuk mencegah Covid-19.
Kesediaan ini disampaikan Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas saat bertemu Kepala BKKBN Hasto Wardoyo, di Kantor Kementerian Agama, Jalan Lapangan Banteng, Jakarta.
“Tidak hanya sebagai pembina, Kementerian Agama siap mengerahkan para penyuluh untuk mensosialisasi program ini,” kata Menag di Jakarta, Kamis (11/2/2021).
“Banyak instrumen yang bisa digunakan. Dengan 50.000 penyuluh yang tersebar di seluruh Indonesia, bisa dimanfaatkan untuk sosialisasi ke masyarakat salah satunya masalah stunting," kata Gus Yaqut lagi.
Untuk tujuan sosialisasi stunting ini nantinya para penyuluh Kementerian Agama akan bersinergi dengan tenaga penyuluh dari BKKBN.
“Saat ini Kementerian Agama sedang giat meng-upgrade tenaga penyuluh dengan melakukan asesmen ulang. Harapannya enam bulan ke depan sudah ter-upgrade,” tuturnya.
Dia juga mengatakan Kemenag saat ini sedang melakukan revitalisasi Kantor Urusan Agama (KUA).
“Ke depannya, KUA tidak hanya mengurus pelayanan pernikahan saja, tapi juga akan melakukan berbagai sosialisasi, salah satunya adalah soal stunting,” tutur Menag.
“Focus Group Discussion (FGD) terus kita lakukan untuk membahas revitalisasi KUA,” kata Menag.
Penyuluh agama ini terdiri atas 5.000 Penyuluh PNS dan 45.000 Penyuluh non-PNS. Penyuluh Agama Islam inilah yang menjadi ujung tombak Kementerian Agama karena langsung bersentuhan dengan masyarakat.
“Ada juga yang memberikan sosialisasi dengan cara berceramah saat melakukan penyuluhan. Ada yang membuat gambar dan dipasang di media sosial masing-masing. Sosialisasi sudah sangat masif,” ujarnya.
Editor: Muhammad Fida Ul Haq