Kemenkes Deteksi 1.012 Varian Delta Menyebar di 29 Provinsi

JAKARTA, iNews.id - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) melaporkan saat ini sebanyak 1.012 varian Delta telah menyebar di 29 provinsi. Varian lain juga sudah menyebar di Indonesia. 

“Jadi kalau kita lihat memang beberapa jenis varian sudah ditemukan di Indonesia termasuk  B1617 ya atau kita ini adalah varian Delta, saat ini sudah 1.012 yang kita deteksi,” ungkap Juru Bicara Kemenkes Siti Nadia Tarmizi secara virtual, Selasa (24/8/2021).

Baca Juga

Jet Tempur Arab Saudi Bombardir Separatis Yaman di Hadhramaut

Selain itu, Nadia mengatakan bahwa ada beberapa varian-varian Covid-19 yang telah ditemukan di Indonesia. “Kemudian ada kemudian varian-varian lainnya, baik pada varian yang sudah dijadikan sebagai varian Alfa, Beta, Delta ya dan kemudian ada dua varian of interest yaitu Eta dan Kappa.”

Nadia mengatakan bahwa hampir di seluruh Tanah Air yang sudah mendeteksi varian Delta ini. “Kita bisa lihat varian Delta B16 17.2 ini adalah yang paling banyak. Nah, yang kalau kita lihat penyebarannya per provinsi ini sudah 29 provinsi melaporkan adanya varian Delta ini,” paparnya.

Baca Juga

Belitung Gencarkan Penelusuran Kontak Erat Cegah Penyebaran Varian Delta

Nadia pun mengatakan sebaran varian Delta terbanyak yakni di DKI Jakarta, kemudian di Jawa Barat, juga Jawa Tengah. Dia pun mengingatkan untuk wilayah Nusa Tenggara Timur hati-hati karena ditemukan kasus varian Delta ini yang cukup banyak.

Baca Juga

Kemenkes Ingatkan Daerah Ini Waspada, Covid-19 Varian Delta Terdeteksi Tinggi

“Kalau kita lihat varian Delta di DKI Jakarta itu kita bisa lihat dari hasil sampel yang positif kita dapatkan kurang lebih 694. Kemudian di kedua itu adalah di Jawa Barat itu 287, Jawa Tengah kita deteksi 160. Dan kita bisa sedikit hati-hati untuk Nusa Tenggara Timur karena kita menemukan kurang lebih cukup banyak ya, 102 varian Delta,” kata Nadia.  

Nadia mengingatkan bahwa varian Delta ini adalah suatu varian yang sangat cepat menular. "Varian Delta tadi tentunya selain cepat menular, juga menyebabkan peningkatan dari pada kasus. Artinya tingkat keparahannya itu sangat berpengaruh ya dengan adanya varian Delta ini,” katanya.

Editor: Faieq Hidayat