Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Kekuatan Militer Thailand Jauh di atas Kamboja, Apa yang Terjadi jika Konflik Panjang?
Advertisement . Scroll to see content

Kemenko Polkam Pastikan WNI Aman di Tengah Konflik Thailand-Kamboja

Jumat, 25 Juli 2025 - 23:13:00 WIB
Kemenko Polkam Pastikan WNI Aman di Tengah Konflik Thailand-Kamboja
Wakil Menteri Koordinator (Wamenko) Bidang Politik dan Keamanan (Polkam) Lodewijk Freidrich Paulus. (Foto: Danandaya Arya Putra)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Wakil Menteri Koordinator (Menko) Bidang Politik dan Keamanan (Polkam) Lodewijk Freidrich Paulus memastikan Warga Negara Indonesia (WNI) masih aman di tengah memanasnya konflik Thailand-Kamboja. Dia menyampaikan akan terus memantau kondisi di lapangan.

"Sejauh ini aman, tidak ada masalah. Karena deputi kita tetap monitor. Kita punya deputi politik luar negeri yang terus monitor," kata Lodewijk kepada wartawan, Jumat (25/7/2025).

Sebagai bagian dari ASEAN, kata dia, Indonesia akan berperan aktif menyelesaikan konflik tersebut demi stabilitas keamanan di Asia Tenggara. Kementerian Luar Negeri (Kemlu) sudah membuka komunikasi menjadi penengah konflik Thailand dan Kamboja.

"Ya, selama ini sebenarnya sudah berjalan. Sudah berjalan, ya, Nanti kita akan lihat langkah-langkah dari kementerian luar negeri. Kita akan cek sejauh mana. Karena selama ini kita sudah berkomunikasi," tutur dia.

Pihaknya akan memantau perkembangan konflik tersebut melalui perwakilan diplomatik di masing-masing negara. Informasi yang diberikan akan dianalisis sebagai bahan memutuskan jalan tengah terbaik dalam menyelesaikan konflik tersebut.

"Kita kan punya katakan duta besar di sana, kita punya atase pertahanan di sana. Itu yang terus bekerja untuk mendapatkan fakta yang benar, untuk bagaimana konflik ini bisa terselesaikan," ucapnya.

Sebelumnya, Thailand dan Kamboja saling tuduh melakukan kejahatan perang, seperti menargetkan warga dan fasilitas sipil hingga penggunaan senjata.

Juru Bicara Kementerian Pertahanan (Kemhan) Kamboja Maly Socheata menyebut, militer Thailand menggunakan bom klaster atau munisi tandan yang dijatuhkan dari jet tempur F-16.

Thailand melancarkan serangan di tujuh lokasi menggunakan senjata berat dan bom klaster.

Penggunaan bom klaster dianggap sebagai kejahatan perang, menimbulkan ancaman jangka panjang terhadap warga sipil dan lingkungan, melanggar hukum internasional, serta sebagai ancaman terhadap perdamaian dan keamanan di kawasan.

Editor: Rizky Agustian

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut