Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : BPK Selamatkan Uang Negara Rp69,21 Triliun, Terbesar di BUMN
Advertisement . Scroll to see content

Kementan Sebut 240.944 Ekor Sapi Terjangkit PMK, Ini Sebarannya

Senin, 27 Juni 2022 - 15:04:00 WIB
Kementan Sebut 240.944 Ekor Sapi Terjangkit PMK, Ini Sebarannya
Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kementan Kasdi Subagyono
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Kementerian Pertanian (Kementan) mengatakan sudah ada 240.944 ekor sapi yang terjangkit penyakit kuku dan mulut (PMK). Hal itu berdasarkan data per 24 Juni 2022 di 216 kabupaten/kota di 19 provinsi.

"Kami laporkan ini data 24 Juni 2022 yang terdampak atau tertular dari penyakit PMK itu 19 provinsi di 216 kabupaten kota jumlah ternak yang sakit 240.944 ekor," tutur Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kementan Kasdi Subagyono dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) di Komisi IV DPR, Jakarta, Senin (27/6/2022).

Namun, Ketua Komisi IV DPR Sudin tiba-tiba menyelak. Ia menanyakan apakah data yang dipaparkan tersebut sudah termasuk dengan data di peternakan milik Ultra yang hampir 100 persen sapinya mati terkena wabah PMK.

"Saya tanya itu termasuk yang peternakan susu Ultra nggak yang di Pangalengan yang mati semuanya?" tanya Sudin.

Kasdi menjelaskan bahwa data itu sudah termasuk. Tetapi Sudin bersikukuh bahwa data yang disampaikan Kementan belum semuanya. Karena ia mengaku telah memegang data PMK ini dan meminta agar pihak Kementan jujur.

"Saya punya data lho, saya bukan nggak punya. Saya bertanya karena saya punya data susu Ultra tuh nangis Hampir 100 persen mati semua dia punya sapi. Jadi saya minta tolong yang jujur, tolong yang jujur sekali lagi. Silakan lanjutkan," tutur Sudin.

Kemudian, Sekjen Kementan Kasdi melanjutkan bahwa dari 240.944 hewan ternak yang terjangkit sudah ada 78.626 ekor yang sembuh. Kemudian, hewan yang mati ada 1.396 ekor dan dipotong bersyarat 2.310 sehingga tersisa kasus 158.000.

Kasdi menjelaskan bahwa Kementan juga memilah data berdasarkan kecamatan dan desa. Hal itu maksud untuk bisa melakukan lockdown di tingkat kecamatan, sehingga bisa lebih detail lagi melakukan pengendalian PMK.

"Dari 316 kabupaten/kota, yang terdampak 216, total kecamatan 4.614. Kemudian kecamatan yang terdampak 1.898 dan kalau berbasis desa dari total 56.950 desa terdampak 7.131 desa ini," tutup Kasdi.

Editor: Puti Aini Yasmin

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut