Kemnaker Sayangkan Job Fair di Bekasi Ricuh: Acara Harus Disiapkan dengan Matang
JAKARTA, iNews.id - Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) menyayangkan kericuhan yang terjadi dalam kegiatan bursa kerja (job fair) di Bekasi, Jawa Barat, beberapa waktu yang lalu. Kegiatan tersebut perlu dievaluasi.
Meski demikian, Kemnaker mengapresiasi Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bekasi yang telah berinisiatif menggelar job fair. Namun, acara tersebut perlu disiapkan dengan matang dan sebaik mungkin.
"Kami memahami tingginya antusiasme masyarakat dalam mencari peluang kerja dan melihat peristiwa ini sebagai cerminan bahwa kebutuhan terhadap informasi dan akses kerja masih sangat besar. Sehingga penyelenggaraan job fair harus direncanakan dengan matang dan sebaik mungkin," kata Kepala Biro Humas Kemnaker Sunardi Manampiar Sinaga dalam keterangannya, Sabtu (31/5/2025).
Menurut Sunardi, job fair merupakan bentuk konsolidasi peluang kerja dalam satu tempat, sehingga sangat memungkinkan kedatangan pengunjung dalam jumlah besar.
"Hal ini berbeda dengan proses lamaran kerja konvensional yang dilakukan langsung ke perusahaan, yang tidak menimbulkan keramaian karena prosesnya tersebar dan bersifat individual," katanya.
Dia menambahkan, tingginya animo masyarakat terhadap job fair sangat bisa dimengerti, terutama dari kalangan angkatan kerja baru seperti lulusan SMA/SMK maupun perguruan tinggi, serta masyarakat yang belum bekerja atau sedang mencari pekerjaan kembali pasca resign atau mengalami pemutusan hubungan kerja (PHK).
"Job fair merupakan salah satu bentuk fasilitasi pemerintah dalam mempertemukan para pencari kerja dengan perusahaan penyedia lapangan kerja di satu tempat. Oleh karena itu, tentu penyelenggaraannya harus dirancang secara baik dan tertib," ujarnya.
Kemnaker mencatat angkatan kerja Indonesia terus bertambah setiap tahunnya. Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), pada Februari 2025, jumlah angkatan kerja mencapai lebih dari 149 juta orang, meningkat sekitar 2 juta orang dibandingkan tahun sebelumnya.
"Pertumbuhan ini utamanya disumbang oleh lulusan baru dari tingkat SMA/SMK hingga perguruan tinggi," jelasnya.
Kemnaker berharap insiden di Bekasi menjadi bahan evaluasi bersama agar tidak terulang kembali. Dia menyebut, asumsi-asumsi yang mengatakan kejadian tersebut sebagai kegagalan pemerintah dalam penyediaan lapangan kerja adalah sebuah penyederhanaan yang kurang tepat.
Sebelumnya, sejumlah pencari kerja pingsan karena saling berdesakan di acara job gair 'Bekasi Pasti Bisa Expo' yang digelar di President University Convention Center, Jababeka, Cikarang, Kabupaten Bekasi, Selasa (27/5/2025). Terpantau, kebanyakan dari mereka adalah perempuan.
Saat ini, para pencari kerja yang pingsan telah dibantu oleh Tim Nego Polwan Polres Metro Bekasi yang sedang bertugas mengamankan acara tersebut.
“Ya, ada sejumlah pencaker (pencari kerja) pingsan, kami langsung bantu dan tangani bersama tim medis,” ujar Kabag SDM Polres Metro Bekasi, Kompol Endang Longla, di lokasi acara, Selasa (27/5/2025).
Dia menjelaskan pengamanan dilakukan untuk memberikan rasa aman dan nyaman kepada para pencari kerja. Dalam kegiatan itu, personel polwan juga memberikan pelayanan, termasuk menolong mereka yang pingsan akibat kelelahan dan antrean panjang.
Editor: Rizky Agustian