Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Ariana Grande Terkena Covid-19 hingga Sejumlah Acara Dibatalkan, Begini Kondisinya
Advertisement . Scroll to see content

Kenali Gejala Long Covid dan Manfaat Vaksin Jika Sampai Terkena Covid-19

Jumat, 04 Juni 2021 - 14:36:00 WIB
Kenali Gejala Long Covid dan Manfaat Vaksin Jika Sampai Terkena Covid-19
Vaksin Covid-19 mulai didistribusikan. (Foto: Ilustrasi/Ist)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Hasil penelitian dari Perhimpunan Dokter Paru Indonesia menyebutkan, setelah empat pekan sejak mulai merasakan gejala Covid-19 sampai dinyatakan negatif, masih timbul gejala sisa yang disebut Long Covid. Pasien Covid-19 perlu mewaspadai hal ini, meski gejala Long Covid bisa diatasi secara medis.

dr Yahya Sp.P, Kombespol & dokter spesialis paru Kabag Pembinaan Fungsi RS. Bhayangkara R. Said Sukanto, memaparkan 53,7 persen pasien merasakan gejala Long Covid selama satu bulan, 43,6 persen selama 1-6 bulan, dan 2,7 persen lebih dari 6 bulan.

“Gejala Long Covid dimulai dari pelemahan fisik secara umum, sesak napas, nyeri sendi, nyeri otot, batuk, diare, kehilangan penciuman, dan pengecapan,” ujarnya dalam Dialog Produktif bertema ‘Long Covid, Kenali dan Waspadai’ yang diadakan KPCPEN dan ditayangkan di FMB9ID_IKP, Kamis (3/6/2021).

Kemudian secara demografi, lanjut dr Yahya, pasien laki-laki juga lebih besar peluangnya terkena efek Long Covid. Salah satu alasannya karena gaya hidup merokok. "Biasanya juga pasien Covid-19 yang bergejala berat atau mungkin yang berhasil sembuh setelah dibantu ventilator memiliki kemungkinan yang lebih besar untuk menderita Long Covid ini,” katanya.

Dia menekankan salah satu faktor penting dari gejala Long Covid dipicu juga oleh kondisi psikologis pasien. “Memang ada kelemahan seseorang gampang cemas, gampang depresi, ini juga faktor yang membuat seseorang Long Covid,” tuturnya. 

Pada saat perawatan maupun saat isolasi mandiri, apabila pasien merasakan gejala-gejala Long Covid setelah dinyatakan sembuh, diharapkan pasien terus berkonsultasi kepada dokter. Prof. Dr. drh. I Gusti Ngurah Kade Mahardika, Ahli Virologi Universitas Udayana menjelaskan lebih lanjut, mengapa ini bisa terjadi dalam tubuh pasien.

“Semua jaringan tubuh manusia bisa terinfeksi virus Covid-19 ini. Jadi Long Covid ini membuat pasien berisiko kerusakan jaringan tubuh dalam jangka panjang hingga menyebabkan gangguan respon imun dan gangguan saraf. Karena itu mohon jangan lagi menganggap remeh penyakit Covid-19 ini,” ucapnya.

Cahyandaru Kuncorojati penyintas Covid-19 menceritakan bahwa selain mengganggu kesehatan fisik, Covid-19 ini benar-benar menyerang secara psikologis seperti yang diterangkan dr. Yahya, “Waktu saya dirawat bersama istri dan dua anak saya yang masih kecil, saya memikirkan anak saya. Saya bertekad untuk segera sembuh agar anak saya yang masih usia dua tahun dan satu lagi tujuh bulan bisa segera saya pantau juga kesembuhannya,” ujarnya.

Setelah dinyatakan negatif gejala Long Covid berupa kehilangan penciuman dan pengecapan juga dialami Cahyandaru selama kurang lebih satu bulan. Namun, hal itu berangsur-angsur mulai kembali. Meski begitu, saat ini indra penciumannya tidak setajam dulu lagi.

“Untuk pasien yang kehilangan kemampuan penciuman dan pengecapan memang perlu dibangkitkan lagi sensitivitasnya seperti mencium bau-bau yang sangat menyengat seperti minyak kayu putih dan parfum yang sangat harum. Ini perlu dilatih setiap hari agar pulih secepatnya,” kata dr Yahya.

Masyarakat juga perlu diingatkan bahwa meskipun sudah divaksinasi, peluang tertular Covid-19 masih ada. “Vaksin ini utamanya adalah untuk menurunkan gejala berat dan risiko kematian akibat terjangkit Covid-19. Artinya semua yang sudah divaksinasi masih berisiko terinfeksi, hanya saja jumlah virus yang menginfeksi jauh lebih sedikit daripada orang yang belum divaksinasi,” ujar Prof. Mahardika.

dr. Yahya juga menambahkan bahwa di lapangan, masyarakat bisa saja  menemukan pasien yang sudah divaksinasi dosis lengkap, tetapi tetap tertular Covid-19. Namun, dengan gejala yang sangat ringan dan masa rawatnya juga singkat, itulah kelebihannya kalau divaksinasi lengkap. Hal ini diamini oleh Cahyandaru selaku penyintas Covid-19.

“Memang betul masyarakat harus terus menjaga protokol kesehatan karena saya juga sudah mendapat vaksin Covid-19 dosis pertama pun bisa tertular, tapi setidaknya kita bisa terhindar dari sakit berat dari Covid-19 apabila sudah terlindungi vaksin,” ucap Cahyandaru. (CM)

Editor: Rizqa Leony Putri

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut