Kenapa Gibran Tidak Salami AHY? Kronologi, Fakta dan Klarifikasi Bahlil
JAKARTA, iNews.id - Kenapa Gibran tidak salami AHY? Pertanyaan ini mencuat setelah video pendek dari Upacara Gelar Pasukan Operasional dan Kehormatan Militer di Lapangan Udara Suparlan, Batujajar, Kabupaten Bandung Barat, 10 Agustus 2025, beredar luas di media sosial. Potongan momen itu menampilkan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka yang berjalan melewati barisan menteri, termasuk Menteri ATR/BPN Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), tanpa memberikan salam.
Isu ini menjadi bahan perbincangan warganet, media, bahkan politisi, mengingat gestur bersalaman di acara kenegaraan sering dibaca sebagai simbol hubungan personal maupun politik.
Dalam rekaman video resmi dan potongan yang beredar di media sosial, Gibran tiba sekitar pukul 08.50 WIB mengenakan baju safari cokelat, menggunakan kendaraan taktis Maung putih. Ia datang lebih awal daripada Presiden Prabowo Subianto.
Saat berjalan menuju panggung utama, sudah berdiri beberapa pejabat kabinet: AHY, Menteri ESDM Bahlil Lahadalia, Menteri Koordinator Pemberdayaan Masyarakat Muhaimin Iskandar (Cak Imin), Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan, serta Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Pratikno.
Gibran tampak langsung melangkah melewati barisan mereka, lalu menyalami Jaksa Agung ST Burhanuddin, Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal TNI Maruli Simanjuntak, dan Marsekal Tonny Harjono. Setelah itu, ia duduk di kursi yang telah disiapkan protokol.
Tak lama kemudian, Presiden Prabowo tiba dan upacara dimulai. Acara ini dihadiri lebih dari 27 ribu personel, dengan agenda peresmian sejumlah satuan baru TNI di darat, laut, dan udara.
Dalam budaya politik Indonesia, salaman sering dimaknai sebagai tanda penghormatan, hubungan baik, atau minimal sopan santun di hadapan publik. Apalagi momen ini terekam jelas oleh kamera dan berlangsung di acara resmi yang disiarkan luas.
Tak heran, potongan video yang memperlihatkan Gibran melewati AHY tanpa bersalaman langsung memicu spekulasi. Sebagian menilai ada “kode politik”, sementara yang lain menganggapnya sekadar masalah teknis.
Salah satu tokoh yang ikut terekam tidak disalami Gibran adalah Menteri ESDM Bahlil Lahadalia. Saat dikonfirmasi, Bahlil mengaku heran mengapa video itu dipermasalahkan.
“Yang ngomong siapa ya?” ujar Bahlil di Kompleks Istana Negara, Jakarta, Senin (11/8/2025).
Ia menegaskan bahwa momen itu hanyalah soal sudut pandang kamera, bukan cerminan hubungan personal yang buruk.
“Oh salah ambil gambar itu. Saya satu kereta sama Mas Gibran gimana? Saya kan datangnya satu kereta Whoosh dengan Mas Wapres, pulangnya juga satu kereta. Duduk bersebelahan malah. Jadi gimana? Kok ada aja berita-berita yang nggak berkualitas itu loh?” katanya.
Pernyataan ini menutup kemungkinan bahwa ada ketegangan antara dirinya dan Gibran. Bahkan, kebersamaan mereka sejak keberangkatan hingga pulang menunjukkan interaksi normal di luar sorotan kamera.
Meski Bahlil sudah memberikan klarifikasi, tetap ada beberapa faktor teknis yang bisa menjelaskan kenapa Gibran tidak salami AHY saat momen tersebut: