Kepedulian dan Peran Bhabinkamtibmas di Tengah Kesulitan Masyarakat
JAKARTA, iNews.id - Fajar perlahan mulai muncul dari ufuk timur penanda bergantinya gelap malam menjadi terang di langit Neglasari, Tangerang. Sesaat menjelang adzan subuh sebuah rumah milik Januri (43) roboh.
Kala itu Januri dan anaknya remajanya yang tengah tertidur pulas di dalam rumah kayu yang telah lapuk warisan nenek moyangnya. Tak ada hujan tak ada angin, tiba-tiba rumah yang terletak di gang sempit tersebut roboh.
Suara robohnya rumah Januri yang terjadi menjelang subuh itu membuat geger masyarakat sekitar. Masyarakat yang pagi itu masih pulas tertidur sontak bangun dari tempat tidur berduyun-duyun mendatangi sumber suara. Tidak terkecuali Aipda Abdul Gani seorang Bintara Pembina Kamtibmas (Bhabinkamtibmas) yang juga merupakan tetangga Januri.
Dia menyaksikan rumah yang sebelumnya ditempati oleh Januri roboh hampir rata dengan tanah. Beruntung Januri dan anaknya yang masih SMP tidak tertimpa oleh kayu hingga mengalami luka.
"Pagi itu dia lagi tidur sama anaknya subuh-subuh rumah roboh. Saya yang baru pulang dari piket kaget langsung ke lokasi saya menyaksikan rumah 99 persen roboh rata dengan tanah," kata Aipda Gani bercerita kondisi rumah yang roboh kepada iNews.id, Kamis (20/10/2022).
Gani mengaku sangat iba melihat peristiwa yang menimpa Januri, seorang lelaki yang ditinggal pergi oleh sang istri bersama anak perempuannya karena kondisi ekonomi. Kini dia hanya tinggal berdua bersama anak pertamanya yang sudah menginjak SMP.
"Dia seorang duda maaf yang mengalami bibir sumbing ditinggal lari istri dengan membawa anak keduanya yang perempuan karena keadaan ekonomi," kata Gani.

Kondisi ekonomi Januri semakin parah saat Covid-19. Dia hanya bekerja serabutan dan memasang tenda adalah salah satu penghasilan utamanya. Sementara selama pandemi Covid-19 tidak ada orang yang melakukan hajat untuk dan memasang tenda.
"Tenda itu pas 2021 waktu pandemi Covid-19 tidak ada yang hajatan. Jadi kalau engga masang ya engga dibayar. Untuk makan dia yang penting ada nasi," kata Gani.
Setelah melakukan evakuasi terhadap Januri dan anaknya, Gani kemudian menemui salah satu warganya bersama Mama Dede yang juga merupakan salah seorang Tan Sin Yang Sen Bio. Gani memiliki hubungan baik dengan Mama Dede yang bahkan sudah dianggap sebagai keluarganya.
Atas kedekatan Gani dalam menjalin hubungan dengan warganya, Mama Dede menyetujui untuk membangun rumah milik Januri mulai dari nol. Sejumlah tukang dibantu dengan warga sekitar secara gotong royong membuat pembangunan Januari berjalan secara cepat.
Selain membangun rumah, sejumlah peralatan dapur dan tempat tidur juga berikan untuk mengisi rumah yang baru terbangun. Dia mengaku bahagia hanya karena hubungan baik dengan masyarakat sekitar dapat membantu masyarakat lain yang membutuhkan.
Atas kebaikan melalui tangan Gani, Januri sangat senang dan bahkan menganggap Ghani tak hanya sebagai tetangga tapi juga saudara. Setiap ada keperluan Januri tak sungkan lagi meminta bantuan kepada Ghani.
"Ya kalau ada apa-apa dia manggil saya. Misalnya tidak ada beras atau keperluan dapur kalau sudah benar-benar tidak ada minta ke kami," kata dia.
Peran
Sementara itu, Komisioner Kompolnas Poengky Indarti menilai polisi memiliki peran strategis dalam membantu masyarakat. Bahkan dalam penanganan Covid-19, polisi menjadi ujung tombak yang sangat berpengaruh yang langsung mendapat apresiasi oleh Presiden Joko Widodo.
Dia menilai bahwa setiap kegiatan Bhabinkamtibmas dapat juga menjadi gerakan yang langsung bisa dirasakan masyarakat. Sebab selama ini polisi hanya dianggap sebagai institusi yang hanya menegakkan hukum.
"Selama ini yang ada di mindset publik adalah polisi hanya sebagai penegak hukum. Padahal yang paling penting kan tugas-tugas preventif dan preemtif pelayan, pengayom, pelindung masyarakat," kata Poengky.
Editor: Faieq Hidayat