Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Mobil Pengangkut BBM Terbakar, Warga Panik Petugas Berjibaku Padamkan Api
Advertisement . Scroll to see content

Keren! Mahasiswa ITS Bikin Drone untuk Bantu Kurangi Kecelakaan Kerja

Jumat, 05 Maret 2021 - 02:07:00 WIB
Keren! Mahasiswa ITS Bikin Drone untuk Bantu Kurangi Kecelakaan Kerja
Hammam Dhiyaurrahman Yusdin menunjukkan prototipe drone ERASTY rancangan timnya yang mampu menyabet medali emas. (Foto: ITS)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id – Tim mahasiswa dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya melahirkan sebuah solusi untuk menghindari potensi kecelakaan kerja. Mereka membuat inovasi pesawat tanpa awak (drone) berbasis kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI).

Tim mahasiswa itu terdiri atas Hammam Dhiyaurrahman Yusdin, Muhammad Adrian Fadhilah, Inggita Nirmala Putri Wardhana, dan Alif Aditya Wicaksono. Tiga nama pertama berasal dari Departemen Teknik Sistem dan Industri, sedangkan Alif dari Departemen Teknik Komputer.

Tergabung dalam Tim Bramunastya ITS, mereka berhasil membuat drone pengawas lingkungan kerja yang dinamakan Environment and Human Safety Surveillance (ERASTY). Hammam selaku ketua tim menjelaskan, drone ini terintegrasi dengan AI menggunakan nama algoritma You Only Look Once (YOLO) dan dilengkapi rangkaian sensor arduino.

Teknologi tersebut digunakan untuk mendeteksi indikator tindakan tidak aman dari APD pekerja seperti rompi, baju lengan panjang, helm, kacamata, dan sarung tangan. Menurutnya, ERASTY juga dilengkapi dengan sensor yang dapat digunakan untuk mendeteksi ancaman kebakaran dan gas berbahaya.

Tidak hanya itu, pada drone dilekatkan sensor proximity sehingga bisa secara otomatis mendeteksi potensi terjadinya tabrakan dengan objek. “Kami namakan itu fitur Smart Collision untuk menghindarkan drone dari halangan di lingkungan kerja,” ungkapnya dalam siaran pers yang diterima di Jakarta, Kamis (4/3/2021).

Mahasiswa kelahiran Gresik ini menuturkan, cara kerja dari ERASTY dimulai dari sistem perangkat kerasnya berupa rangkaian sensor akan menerima sinyal dari kondisi lingkungan kerja. Nantinya sinyal yang ditangkap dikirim ke perangkat lunak yang akan menentukan potensi bahaya di lingkungan kerja.

Ketika ERASTY mengidentifikasi tindakan atau kondisi yang tidak aman, sistem peringatan akan diaktifkan sebagai pengingat pekerja tentang bahaya tersebut. “Dari proses identifikasi itu, hasil scan (pemindaian) akan diterima dan disimpan oleh operator komputer,” kata Hammam.

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut