Ketua DPR Terima 100 Ketua OSIS SMA Terbaik di DPR, Cerita Pengalaman Grogi saat Pidato
JAKARTA, iNews.id - Ketua DPR, Puan Maharani menerima kunjungan 100 ketua OSIS SMA terbaik se-Indonesia yang berkesempatan melakukan tour building ke gedung wakil rakyat. Puan pun memuji para anak muda penerus bangsa tersebut yang sudah mahir berpidato walaupun masih duduk di sekolah menengah atas.
Kegiatan tour bulding yang dilakukan 100 ketua OSIS itu merupakan kegiatan yang diselenggarakan oleh Human Development (HuDev) Universitas Indonesia (UI) dengan tajuk Indonesian Student Leadership Camp 2023 (ISLC 2023). Program yang sudah dilaksanakan sejak tahun 2011 lalu ini menempatkan HuDev UI dalam memberikan pembinaan dan pengembangan bagi ketua OSIS se-Indonesia.
Tiba di gedung wakil rakyat, Senin (25/9/2023), rombongan ketua OSIS itu disambut oleh Wakil Ketua MPR, Ahmad Basarah dan Wakil Ketua Komisi X DPR, Agustina Wilujeng. Dalam kesempatan tour bulding, rombongan diberi kesempatan untuk melihat langsung Ruang Sidang Paripurna.
Ruangan ini merupakan tempat diselenggarakannya rapat paripurna DPR yang merupakan forum tertinggi dalam melaksanakan wewenang dan tugas DPR. Pada kegiatan ini, tampak raut wajah siswa-siswi berprestasi itu takjub melihat besarnya ruang rapat paripurna yang dapat menampung sekitar 2.500 orang.
Setelah tour bulding, salah seorang siswi dalam rombongan tour ditantang Puan untuk memberikan orasi langsung. Dengan percaya diri, siswi tersebut memberikan orasi tanpa persiapan.
Mendengar orasi yang begitu bagus dari siswi tersebut, Puan mengaku bangga atas keberaniannya tampil di depan orang banyak. Menurutnya, tidak semua orang memiliki kepercayaan diri saat tampil dilihat banyak orang.
“Kalian lebih beruntung daripada saya. Dulu saya sampai kuliah pun enggak bisa orasi, enggak bisa pidato. Kalian masih SMA sudah bisa pidato,” kata Puan.
Puan kemudian membagikan pengalamannya saat pertama terjun ke dunia politik sekitar 20 tahun lalu. Dia mengaku ada banyak hal yang harus dia pelajari, termasuk berpidato di muka publik.
“Dulu saya anak bawang, pidato aja enggak bisa. Saya baru bisa pidato itu setelah saya masuk DPR. Dulunya maju ke depan itu gemetaran. Keringat dingin sampai segede jagung. Padahal audiens cuma 20-50 orang. Sampai ada yang bilang, ini kok cucu Bung Karno pidato saja enggak bisa. Kan Bung Karno orator ya, apalagi dulu zaman perjuangan pidatonya menggebu-gebu,” ucap Puan.
Seiring berjalannya waktu, Puan mengaku kini sudah terbiasa menyampaikan pidato. Oleh karenanya, dia mengaku takjub atas prestasi anak muda generasi muda sekarang yang hebat-hebat saat menyampaikan pidato.
Dalam kesempatan ini, Puan juga menjelaskan mengenai apa saja tugas dan kerja yang dilakukan DPR. Mulai dari penyusunan legislasi, anggaran negara hingga pengawasan terhadap program dan kebijakan pemerintah.
“Salah satu tugas utama DPR adalah membuat undang-undang bersama dengan pemerintah. Proses pembuatan undang-undang ini dimulai dari penyusunan rancangan undang-undang, pembahasan di komisi-komisi DPR hingga pemungutan suara dalam rapat paripurna. DPR juga memiliki wewenang untuk mengesahkan atau menolak anggaran negara, serta mengawasi pelaksanaan program-program pemerintah,” tutur Puan.
Bukan hanya itu, Puan memaparkan anggota DPR adalah wakil rakyat yang dipilih melalui pemilu legislatif (Pileg). Mereka mewakili suara dan aspirasi rakyat di tingkat nasional.
“Karena dipilih rakyat, DPR harus mendengarkan dan mengambil tindakan berdasarkan masukan dan kepentingan rakyat,” ujar Puan.
Puan menjelaskan DPR juga berperan dalam hubungan internasional. Melalui Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP), DPR ikut menjaga hubungan baik Indonesia dengan negara-negara di dunia.
“DPR berperan sebagai lembaga yang penting dalam menjaga prinsip-prinsip demokrasi dan menjalankan pemerintahan yang berdasarkan hukum di Indonesia. Kami bertanggung jawab atas pembuatan kebijakan yang berdampak pada kehidupan warga negara Indonesia serta memastikan bahwa negara berjalan sesuai dengan nilai-nilai demokrasi dan keadilan,” tuturnya.
Untuk itu, Puan menyatakan DPR terbuka terhadap berbagai kalangan yang ingin mengetahui tentang kinerja DPR.
“Apa sih yang diharapkan dari DPR? Tentu saja agar DPR bisa kritis terhadap pemerintah, kemudian memperjuangkan apa yang menjadi hak-hak rakyat. Itu yang kami lakukan. Namun dinamika di internal DPR juga tidak semudah yang dibayangkan,” ucap Puan.
“Makanya saya buka pintu di DPR, kami terbuka. Seperti Magang di Rumah Rakyat. Saya ingin membuka pandangan, pikiran dari adik-adik sekalian bahwa sebenernya DPR itu seperti apa,” kata mantan Menko PMK ini.
Sudah beberapa tahun terakhir, DPR memiliki program Magang di Rumah Rakyat yang merupakan bagian dari kegiatan kampus merdeka. Kegiatan kuliah kerja lapangan selama beberapa bulan tersebut diinisiasi Puan dengan tujuan untuk memperkuat perspektif mahasiswa dalam mengetahui tugas dan fungsi DPR yang selama ini hanya dipelajari secara textbook.
“Nanti kalau sudah mahasiswa, bisa coba kerja magang di sini. Kita sama-sama bekerja untuk rakyat dan demi kepentingan rakyat,” ucap Puan.
Puan berharap kunjungan para ketua OSIS terpilih bisa bertambah kuotanya di setiap tahun. Dengan begitu, semakin banyak generasi muda yang memahami kerja dan tugas DPR.
“Saya berharap ini bisa menjadi pengalaman yang sangat berharga untuk kalian. Ini suatu hal yang positif hingga anak-anak muda yang diwakili 100 ketua OSIS dari seluruh provinsi bisa merasakan, melihat langsung dan mendapat pengalaman,” tuturnya.
“Saya berharap kegiatan ini bisa berlangsung setiap tahun. Supaya tahu kerja dan kinerja DPR agar tidak missed persepsi, sehingga tidak dianggap DPR enggak ngapa-ngapain, DPR enggak kerja. Kami kerja, kita kerja untuk rakyat. Tapi kerja itu tidak semudah membalikkan telapak tangan, butuh proses,” kata Puan.
Dia juga mendukung siswa-siswi yang bercita-cita menjadi anggota DPR. Puan mengatakan generasi penerus bangsa harus semangat dan terus berjuang mencapai cita-citanya untuk menbangun bangsa dan negara.
“Tapi namanya wakil rakyat harus kuat dikritik, yang penting kita kerja untuk rakyat dan sesuai peraturan,” ucapnya.
Lewat kegiatan ini, Puan juga mendorong agar generasi muda perempuan semakin banyak yang bisa menjadi anggota DPR. Dia berharap, kuota 30 persen perempuan di parlemen dapat terealisasi.
“Karena perempuan itu bisa, mampu, dan mau untuk berjuang dan memperjuangkan apa yang menjadi keyakinannya dalam membangun bangsa dan negara. Maka saya mendorong keterwakilan 30 persen di DPR itu bisa tercapai dalam waktu tidak lama lagi,” kata Puan.
Puan juga berharap kepemimpinan perempuan mendapat dukungan dari seluruh kalangan masyarakat.
“Kesempatan tersebut harus kita dukung. Perempuan dukung perempuan, dan lingkungan serta masyarakat pun harus bisa memberikan keadilan bagi seluruh perempuan yang ada di Indonesia. Bahwa kita memiliki satu kesempatan yang sama, dan kemampuan yang kita miliki itu satu hal yang harus diberi kesempatan dalam membangun bangsa dan negara,” tutur Puan.
Di akhir tour, Puan bersama seluruh rombongan menyempatkan berfoto di depan Gedung Kura-Kura yang memiliki sejarah panjang terlahirnya wakil rakyat dalam memperjuangkan hak-hak rakyat Indonesia. Tak sedikit pula siswa siswi Ketua OSIS yang datang meminta foto atau selfie bersama dengan Puan. Mereka antusias bisa bertemu dengan Ketua DPR.
Editor: Rizal Bomantama