Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : PP Muhammadiyah dan PBNU Dukung Usulan Soeharto sebagai Pahlawan Nasional
Advertisement . Scroll to see content

Kiai As'ad Said Ali Sebut PBNU Harus Bersikap Tegas kepada Abu Janda

Sabtu, 30 Januari 2021 - 17:56:00 WIB
Kiai As'ad Said Ali Sebut PBNU Harus Bersikap Tegas kepada Abu Janda
PBNU dinilai harus bersikap tegas terhadap Abu Janda alias Permadi Arya. (Foto: Istimewa)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Pernyataan pegiat sosial media Permadi Arya alias Abu Janda yang menyebut Islam sebagai agama arogan dinilai mencoreng wajah Nahdlatul Ulama (NU). Bahkan mantan Wakil Ketua Umum PBNU KH As'ad Said Ali mengatakan pernyataan ABu Janda sebagai provokasi yang menimbulkan kerusakan.

Menurutnya, beberapa pondok pesantren  merasa terusik dan bahkan ada yang menjauhi (mufarakah) dari struktur NU, misalnya di daerah sekitar Bogor. Dia menjelaskan hal itu terjadi karena apa yang disampaikan oleh Abu Janda bertolak belakang dengan fikrah an Nahdliyah. 

"Saya mensinyalir ada Abu Janda-Abu Janda yang lain yang berpura-pura membela NU melalui medsos, tetapi sesungguhnya musang berbulu domba," ujar mantan wakil kepala Badan Intelijen Negara (BIN) ini melalui akun Facebook-nya @As'ad Said Ali, dikutip Sabtu (30/1/2021) di Jakarta.

Sebagai warga Nahdliyin, Kiai As'ad menyarankan agar PBNU bersikap tegas kepada Abu Janda. Dia menyebut bila ini dibiarkan akan merusak keutuhan NU.

“Sudah saatnya PBNU secara resmi bersikap tegas terhadap Abu Janda. Dia memanfaatkan nama besar NU untuk kepentingan pribadi yang kalau dibiarkan akan merusak keutuhan NU," tuturnya.

Menurut Kiai As'ad, beberapa tahun lalu, selaku Ketua Dewan Penasehat Ansor, dirinya  merpertanyakan kepada pimpinan GP Ansor tentang Abu Janda setelah dia bicara ngawur tentang NU di televisi.

"Kesimpulan saya dia menyusup kedalam Ansor/NU sehingga perlu ditelusuri kenapa bisa ikut pendidikan kader Ansor/Banser," katanya.

Setelah dicek, tutur Kiai As'ad, ternyata tidak ada rekomendasi dari cabang atau wilayah Ansor maupun Banser sesuai dengan persyaratan untuk diterima sebagai peserta kaderisasi Ansor maupun Banser.

"Dia diterima atas rekomendasi seorang tokoh NU, saya kira dengan pertimbangan prasangka baik dan tidak mengecek latar belakang siapa sebenarnya Abu Janda," tuturnya. 

Menurutnya, oleh pimpinan Banser yang bersangkutan sudah ditegur untuk tidak  bicara tentang NU, atas nama Ansor, dan juga menginfokan beberapa media terkenal mengenai hal itu. 

"Persoalannya, dia sudah terlanjur pernah memakai seragam Banser di media, dan publik menyangka dia bagian dari NU. Padahal fikrah dan akhlaknya bukan pengikut Aswaja," katanya.

Editor: Rizal Bomantama

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow

Related News

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut