Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Datangi KPU, Bonatua Silalahi Terima Salinan Ijazah Jokowi Terlegalisir Saat Nyapres 2014
Advertisement . Scroll to see content

KIPP Desak Penghitungan Suara Sirekap Dihentikan: Menyesatkan, Resahkan Masyarakat

Minggu, 18 Februari 2024 - 17:41:00 WIB
KIPP Desak Penghitungan Suara Sirekap Dihentikan: Menyesatkan, Resahkan Masyarakat
KIPP mendesak KPU menghentikan rekapitulasi penghitungan suara dalam Sirekap karena menyesatkan dan meresahkan publik. (Foto: Ilustrasi/Antara)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Sekretaris Jendral Komite Independen Pemantau Pemilu (KIPP) Indonesia, Kaka Suminta, mendesak Komisi Pemilihan Umum (KPU) menghentikan rekapitulasi penghitungan suara secara elektronik dalam Sistem Informasi Rekapitulasi Suara (Sirekap). Sebab, hal itu dinilai menyesatkan dan meresahkan masyarakat.

"Saya sepakat dengan C1 atau C hasil itu ya sepakat itu di-upload, tapi penghitungannya dihentikan. Rekapitulasi penghitungan elektroniknya dihentikan," ujar Kaka di Jakarta Pusat, Minggu (18/2/2024).

Dia menilai, dokumen C Hasil yang diunggah ke aplikasi Sirekap meresahkan publik. Karena data yang diunggah oleh petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) berbeda dengan yang ditampilkan di Sirekap.

"Pertama menyesatkan, karena angkanya bisa berbeda-beda, kedua meresahkan masyarakat terutama mereka yang perhatikan dan para peserta," ujar dia.

Dia mengatakan, KPU akan mengumumkan hasil Pemilu 2024 setelah 35 hari pemungutan suara atau 20 Maret 2024. Selama waktu yang ditentukan, dia menilai KPU bisa melakukan penghitungan secara manual agar hasilnya lebih maksimal.

"Nanti kan berjenjang dalam waktu satu bulan ya, kalau tanggal 14 Februari kemarin berarti sekitar tanggal 20 Maret itu udah hampir selesai semua," katanya.

Sebelumnya, Ketua KPU Hasyim Asya'ri menegaskan pihak penyelenggara pemilu tidak berniat memanipulasi perolehan suara di Tempat Pemungutan Suara (TPS). Hal ini dikatakan Hasyim menyusul ditemukan banyaknya perbedaan angka perolehan suara dalam aplikasi Sirekap dengan dokumen C.Hasil yang difoto petugas KPPS di TPS.

"Tidak ada niat dan tindakan KPU beserta penyelenggara pemilu untuk melakukan manipulasi suara hasil perolehan suara per TPS hasil unggah Form C.Hasil TPS dalam Sirekap," kata Hasyim dalam keterangannya.

Hasyim menyadari terdapat kesalahan hasil perolehan suara yang merupakan konversi hasil pembacaan terhadap foto form C.Hasil dari masing-masing TPS. Dia pun menyampaikan permohonan maaf KPU dan berjanji akan mengoreksinya.

"Terhadap kesalahan tersebut, KPU mohon maaf dan akan dilakukan koreksi," ujarnya.

Editor: Rizky Agustian

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut