Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Heboh Kemunculan Rudal dan Suara Ledakan Dekat Masjid Nabawi, Publik Diminta Tak Spekulasi
Advertisement . Scroll to see content

Kisah Ariful Bahri, Ustaz Asal Indonesia Jadi Penceramah Tiap Hari di Masjid Nabawi

Jumat, 09 Juni 2023 - 14:43:00 WIB
Kisah Ariful Bahri, Ustaz Asal Indonesia Jadi Penceramah Tiap Hari di Masjid Nabawi
Ustaz asal Indonesia Ariful Bahri mengajar setiap hari di Masjid Nabawi. (Foto: Sucipto)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Masyarakat Indonesia dapat berbangga, karena banyak putra terbaik bangsa yang mendedikasikan diri di Kota Suci Madinah. Salah satunya Ariful Bahri, warga Riau yang setiap hari mengadakan pengajian berbahasa Indonesia di Masjid Nabawi.

Setiap hari setelah Maghrib hingga menjelang Isya, Ariful mengajar nilai-nilai keislaman kepada jemaah haji, yang sebagian besar adalah orang Indonesia. Ribuan jemaah haji antusias mengikuti materi yang disampaikan oleh Ariful.

Ariful menceritakan bagaimana awalnya ia bisa mengajar di Masjid Nabawi. Saat itu, ia sedang menempuh studi S3 di Universitas Islam Madinah (UIM). 

Pada tahun 2019, Kampus UIM bekerja sama dengan Masjid Nabawi untuk mengirim mahasiswanya yang memiliki keilmuan dan penguasaan bahasa Indonesia yang baik untuk memberikan pengajaran di Masjid Nabawi. 

"Kami tidak tahu cara seleksinya. Ini adalah anugerah dari Allah. Mungkin karena semua data kami sudah ada di UIM," katanya, Jumat (9/6/2023).

Setelah mendapatkan informasi namanya terdaftar sebagai mahasiswa UIM yang dipilih untuk mengajar di Nabawi, ia diminta untuk menghubungi seorang Syaikh di masjid tersebut yang bertanggung jawab atas dakwah.

Ustaz Ariful Bahri  (Foto: Sucipto)
Ustaz Ariful Bahri (Foto: Sucipto)

"Pada saat itu, saya sedang berlibur di Indonesia. Setelah Idul Adha, saya langsung pergi ke sana. Saya diwawancarai oleh seorang syaikh terkait bahasa Arab, hafalan Aalquran, dan lain-lain," tuturnya.

Ariful, seorang lulusan doktor bidang Aqidah, biasanya mengadakan pengajian di pintu (gate) 19, tidak jauh dari pintu utama Masjid Nabawi. 

Selama musim haji, pengajarannya difokuskan pada manasik haji. Sedangkan di luar musim haji, pengajarannya difokuskan pada dua hal, yaitu keutamaan-keutamaan kota Madinah dan sejarahnya.

"Pengajaran mengenai keutamaan-keutamaan Madinah dan sejarahnya. Selama musim haji seperti sekarang, fokusnya adalah manasik haji," kata Ariful.

Ariful senang melihat jemaah Indonesia di masjid tidak hanya duduk-duduk saja. Selain mengaji, banyak jemaah haji yang mengikuti pengajarannya. 

"Mungkin ada jemaah yang merasa lelah atau belum mahir mengaji, jadi agar mereka tidak hanya duduk saja, mereka ikut mengikuti pengajian," tuturnya.

Selain jemaah Indonesia, pengajarannya juga dihadiri oleh jemaah dari negara-negara lain seperti Malaysia, Filipina, Brunei Darussalam, dan lain-lain.

Kepada jemaah Indonesia, khususnya yang mengikuti pengajarannya, Ariful meminta agar mereka memanfaatkan waktu di Madinah untuk beribadah dan belajar agama. 

"Ada banyak manfaatnya bagi siapa pun, agar kita semakin mencintai Nabi," katanya lagi.

Ariful merasa bersyukur dapat mengajar di Masjid Nabawi. Selain bisa berbagi ilmu, setiap hari dirinya bisa salat di Masjid Nabawi. Lebih-lebih bisa mengisi kajian di Masjid kebanggaan umat Islam. 

"Bersyukur, ya, bisa salat di sini, bisa ngajar ngaji di sini, setiap hari" ujarnya.

Ariful mengaku, mengajar di Masjid Nabawi merupakan kegiatan rutin. Bahkan saat  sakitpun dirinya kadang tetap mengisi kajian, tidak pernah libur. Termasuk saat Lebaran. 

"Kadang tubuh menggigil, demam. Saya minta ke Abang saya cepat bawa ke Masjid Nabawi. Setelah mengajar sembuh lagi," ucapnya dengan air mata mengembang.

Ariful menyakini, jemaah asal Indonesia senang ada orang Indonesia yang mengisi pengajian di Masjid Nabawi. "Insyaallah orang Indonesia juga bangga. Ternyata ada ya orang Indonesia yang ngajar di sini," ucapnya lagi.

Ariful yang rumahnya berjarak sekitar 7 kilometer dari Masjid Nabawi ini mengaku akan terus membagikan ilmunya kepada siapa pun termasuk jemaah haji. "Setiap hari ngisi kajian. Pokoknya kalau anak tidak sakit atau tidak ke Mekah, pasti ngajar," ucapnya.

Editor: Muhammad Fida Ul Haq

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut