Kisah Charlie Chaplin Datang ke Indonesia, Timbulkan Kerumunan hingga Surabaya
Di Yogyakarta, Chaplin dan saudaranya mengunjungi kediaman Gouverneur van Djokdjakarta (Gubernur Yogyakarta) Pieter Rudolph Wolter van Gesseler Verschuir. Ketika itu, atas nama Sri Sultan Hamengkubuwono VIII, Rudolph mengundang Chaplin bersaudara ke Keraton Yogyakarta dalam rangka acara Gerebeg Besar yang akan diadakan pada 17 April.
Namun Chaplin terpaksa menolak undangan tersebut karena jadwal perjalanannya yang padat. Tidak hanya di Jakarta dan Yogya serta Surabaya, dia juga menginjakkan kaki ke Garut hingga Bali.
Menariknya, tak cuma sekali Chaplin datang ke Hindia Belanda. Pada April 1936, dia bersama pasangannya, Paulette Goddard, dan calon ibu mertua, juga menyempatkan mengunjungi acara peresmian gedung baru Oranje Hotel.
Bangunan baru itu bergaya 'art deco' yang fashionable pada masanya. Setelah dari Surabaya dia berangkat menuju Pulau Dewata. Momen kedatangan Chaplin kali ini terarsipkan dalam National Library of Australia.
Dalam perjalanannya menuju Hindia Belanda kali ini, pasangan tersebut bertolak dari Singapore menuju Batavia dengan menggunakan maskapai Australia, Qantas. Diwartakan pula Goddard tertarik dengan kain batik. Mereka sempat memborong barang tersebut di toko-toko milik orang China.
Surat kabar De Indische Courant terbitan 6 April 1936 dan The Queenslander edisi 22 Oktober 1936 juga menuliskan kisah perjalanan Chaplin ini. Disebutkan, setelah menghabiskan seminggu yang tenang dan menyenangkan di Bali, rombongan meninggalkan pulau eksotis tersebut dengan kapal 'Van der Wijk'.