Kisah Djoko Santoso Berjualan Perangko di Depan Kantor Pos Solo semasa SD
JAKARTA, iNews.id – Indonesia kembali kehilangan putra terbaiknya. Mantan Panglima TNI Jenderal TNI (Purn) Djoko Santoso wafat di RSPAD Gatot Soebroto, Jakarta, Minggu (10/5/2020) pukul 06.30 WIB.
Jenazah mantan KSAD itu dibawa dari rumah duka, Bambu Apus Raya, Jakarta Timur menuju tempat peristirahatan terakhir di San Diego Hills, Karawang, Jawa Barat, siang tadi. Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto memimpin upacara militer pemakaman.
"Sebagai bentuk penghormatan dan rasa duka cita yang mendalam atas kepergian almarhum Jenderal TNI (Purn) Djoko Santoso, seluruh satuan jajaran TNI/TNI Angkatan Darat mulai hari ini mengibarkan bendera setengah tiang," kata Kadispenad Kolonel Nefra Firdaus, Minggu (10/5/2020).
Djoko meninggalkan jejak harum di dunia militer Indonesia. Alumnus Akademi Militer (dulu Akabri) 1975 ini merupakan salah satu perwira dengan karier cemerlang.
Lulus dari Lembah Tidar Magelang, prajurit kelahiran Solo ini mulai bertugas di Danton-I/A/121/II (1976). Dari situ, kariernya terus merangkak naik dan melesat. Namanya makin mencorong saat menjabat sebagai Pangdam XVI/Pattimura dan Panglima Komando Operasi Pemulihan Keamanan (Pangkoopslihkam) 2002-2003 yang berhasil meredam konflik di Maluku.