Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Kapolri Ungkap Instruksi Penting Prabowo saat Tinjau Pengungsian Korban Bencana di Sumut 
Advertisement . Scroll to see content

Kisah Kapolri Hoegeng Tolak Jadi Duta Besar

Senin, 09 Agustus 2021 - 09:15:00 WIB
Kisah Kapolri Hoegeng Tolak Jadi Duta Besar
Kapolri periode 1968-1971 Jenderal Polisi (Purn) Hoegeng Iman Santoso menolak tawaran menjadi Duta Besar. (Foto IG Jenderal Hoegeng Iman Santoso).
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Jenderal (Purn) Hoegeng Iman Santoso diberhentikan dari jabatannya Kapolri pada 2 Oktober 1971. Hoegeng sebelumnya diusulkan menjadi duta besar (Dubes) Swedia. 

Atas usulan tersebut, Kapolri periode 1968-1971 ini menolak. Pemerintah kembali menawarkan Hoegeng menjadi Dubes di Kerjaan Belgia, Beleuc, Luxemburg karena istrinya Meri keturunan Belanda. Hoegeng juga fasih berbahasa Belanda. 

Namun lagi-lagi, Hoegeng menolak tawaran tersebut. Pria kelahiran Pekalongan ini merasa masa jabatannya sebagai Kapolri belum berakhir dan dia ingin tetap mengabdi di Tanah Air. 

Akhirnya Hoegeng dipanggil Presiden Soeharto ke rumahnya Jalan Cendana. Ketika bertemu Soeharto, Hoegeng ditawari lagi menjadi Dubes. 

"Tugas apa pun saya akan terima asal jangan jadi Dubes Pak," jawab Hoegeng dalam buku Hoegeng, Polisi Idaman dan Kenyataan, yang dikutip Senin (9/8/2021). 

Soeharto menampik setelah mendengar pernyataan Hoegeng. "Di Indonesia tidak ada lagi lowongan buat Hoegeng," kata Soeharto. Hoegeng langsung menyatakan berhenti jadi Kapolri saat itu. Banyak yang menilai tawaran menjadi Dubes adalah cara pemerintah Soerhato 'membuang' Hoegeng ke luar Indonesia. 

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut