Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Demo di Kantor Bupati Tulang Bawang, Warga Tuntut Pengembalian Hak Tanah Umbul
Advertisement . Scroll to see content

Kisah Mahasiswa RI Puasa di Swedia: Masak Sate Maranggi untuk Obati Rindu

Senin, 17 April 2023 - 08:00:00 WIB
Kisah Mahasiswa RI Puasa di Swedia: Masak Sate Maranggi untuk Obati Rindu
Galih Tridarna Poetra, Mahasiswa Indonesia di Swedia (Dok. Pribadi)
Advertisement . Scroll to see content

Lebih lanjut, pria lulusan S1 IPB ini mengatakan di awal Ramadan, waktu Subuh di Swedia berada di pukul 03.17 kemudian Magrib di pukul 18.16. Namun, nantinya menjelang Idulfitri waktu Magrib akan berada di pukul 20.24 sehingga warga muslim di Kota Uppsala, Swedia harus menahan haus dan lapar hingga 17 jam lamanya.

"Karena saya baru tahun pertama ya di sini. Ada banyak teman-teman di sini yang sudah lebih lama dan pernah merasakan puasa 17,5 jam di puncak musim panas. Setiap harinya kami harus beradaptasi dalam penambahan waktu berpuasa 5 menit ," katanya.

Untuk mengatur jadwal puasa yang padat tersebut, beberapa muslim di Swedia, kata Galih, melakukan penyesuaian memiliki tips pola makan. Sebab, ada beberapa orang yang tidak bisa makan terlalu pagi sehingga hanya makan satu kali sehari di waktu berbuka saja.

Masak Sate Maranggi untuk Obati Rasa Rindu Indonesia

Suasana Ramadan, Buka Bersama di Swedia (Dok pribadi Galih)
Suasana Ramadan, Buka Bersama di Swedia (Dok pribadi Galih)

Rasa rindu terhadap Tanah Air selalu muncul dalam hati Galih, terlebih di momen Ramadan. Menurutnya, ia selalu merindukan kebersamaan dengan keluarga, masakan Indonesia, hingga makanan takjil jelang berbuka.

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut