Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Cara Daftar Magang Hub Kemnaker Batch 3, Fresh Graduate Merapat!
Advertisement . Scroll to see content

Kisah Mahasiswa UB Magang di Kantor Staf Presiden, Bersaing dengan 69.568 Orang

Selasa, 07 Februari 2023 - 10:43:00 WIB
Kisah Mahasiswa UB Magang di Kantor Staf Presiden, Bersaing dengan 69.568 Orang
Mahasiswa UB magang di Kantor Staf Presiden (Dok. Pribadi)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Berkesempatan magang di Kantor Staf Presiden (KSP) merupakan pengalaman yang tak mungkin disia-siakan. Terlebih, bila harus bersaing dengan 69.568 orang lainnya.

Adalah Viona Angel Gloryka Sianturi, mahasiswa Hubungan Internasional dari Universitas Brawijaya (UB) yang berhasil merasakan kesempatan tersebut. Ia mengaku ketertarikannya pertama kali karena ingin bekerja di lingkungan pemerintah.

Viona ia pun mencoba untuk mengikuti program magang yang diselenggarakan oleh Kantor Staf Presiden, yakni Sekolah Staf Presiden. Tak semudah yang dibayangkan, ia harus bersaing dengan 69.568 peserta terlebih dahulu.

Dari jumlah tersebut, hanya 35 peserta yang boleh mengikuti Sekolah Staf Presiden. Adapun, seleksinya terbagi menjadi dua tahap, yaitu berkas dan wawancara.

 “Ada 2 tahap seleksi yang harus diikuti, Yang pertama adalah seleksi berkas, dengan mengirimkan CV prestasi, organisasi, dan akademik. Di tahap ini, peserta juga diminta untuk membuat esai mengenai isu/permasalahan di Indonesia. Lalu yang kedua adalah wawancara langsung oleh Tenaga Ahli Kantor Staf Presiden”, kata Viona dikutip iNews.id dari laman resmi UB, Selasa (7/2/2023).

Selama di KSP, ia ditempatkan di 2 Kedeputian, yakni di 2 dan 5. Di Kedeputian 2 Viona bertugas mengatur isu pembangunan manusia. Sedangkan, di Kedeputian 5 membahas isu Polhukam.

 ”Saya berkesempatan untuk mendengar langsung keluhan para pekerja migran Indonesia di luar negeri, mengenai jaminan sosial dan kesehatan mereka selama bekerja. Sedangkan di Kedeputian 5 yang fokusya di isu Polhukam, saya berkesempatan untuk mengkritik alur pengajuan perlindungan saksi dan korban yang menurut saya terlalu birokratis dan tidak efisien,” tutur dia.

Kesempatan magang di KSP hanya berdurasi selama 5 hari. Meskipun begitu, Vional merasa mendapatkan banyak keuntungan, terlebih ia bisa bertemu dengan para pejabat negara.

“Pastinya, saya mendapat pengetahuan baru dan lebih mendalam mengenai isu-isu di dalam negeri, karena sebagai anak HI saya lebih banyak belajar fenomena internasional. Saya juga belajar mengenai kepemimpinan. Tapi bagi saya, yang terpenting adalah menambah networks. Tidak hanya itu, saya juga bisa bertemu beberapa politisi dan pejabat Tanah Air, seperti Pak Moeldoko, Pak Ngabalin, dan Kak Billy Mambrasar”, imbuh Viona.

Terakhir, Viona berkesempatan memaparkan hasil diskusinya di hadapan Kepala KSP. Ia mengkaku sempat gugup, namun puas karena semua ide yang ia lontarkan diterima dengan baik.

“Ini adalah kegiatan yang paling berkesan selama berada di KSP. Ketika saya mempresentasikan hasil diskusi kelompok mengenai kebijakan BPJS Migran di depan Kepala KSP, para tenaga ahli, dan teman-teman partisipan,” ujar Viona.

“Awalnya, saya berbicara agak gemetar karena sedikit gugup. Mungkin karena usulan ide dari saya diangkat menjadi solusi dari topik kami. Tapi puji Tuhan, saya benar benar puas karena ide kami diterima dengan sangat baik oleh para staf, bahkan menjadi satu satunya kelompok yang mendapat pujian dari tenaga ahli KSP”, ucap dia.

Editor: Puti Aini Yasmin

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut