Kisah Mahasiswa UGM yang Kehilangan Penglihatan saat Kuliah dan Mampu Lulus dengan IPK 3,43
“Saya berusaha untuk menunjukkan pada semua orang, meski penyandang disabilitas tapi bisa berprestasi yaitu dengan kembali kuliah,” ucapnya.
Ia mencoba untuk bangkit dan menerima kenyataan. Dengan semua keterbukaan dari UGM, Giri pun mengikuti pendidikan inklusif hingga dapat lulus.
"Dengan motivasi dan tekad yang tinggi serta keterbukaan UGM melayani pendidikan yang inklusif di hari ini saya bisa berada di wisuda ini bersama teman-teman,” sambung dia.
Semasa kuliah anak pertama dari pasangan Sutrisno (55) dan Ngersi Suprihatin (45) ini selalu berprestasi. Ia bahkan berhasil menerima beasiswa dari Tanoto Foundation saat S1 dan untuk S2 di FEB UGM. Saat ini, Giri telah resmi diterima di Magister Sains FEB UGM.
"Kondisi disabilitas merupakan sebuah keistimewaan yang menjadikannya sebagai ciri khas. Jadikanlah hal itu sebagai penyemangat untuk menempuh pendidikan setinggi mungkin sehingga bisa menjadi juara di masyarakat," pesan dia.
Editor: Puti Aini Yasmin