Kisah Marhamah Jemaah Haji Tertua asal Pamekasan Umur 104 Tahun, Bersama Anak ke Tanah Suci
“Ibu tidak suka makanan instan. Semua harus alami, direbus dan tidak mengandung bahan kimia,” ujar Ayyamah.
Menu makan Marhamah juga penuh kesederhanaan. Dia hanya menyantap makanan rebusan alami tanpa pengawet dan menghindari makanan olahan.
Perjalanan ke Tanah Suci ini menjadi momen berharga sekaligus haru bagi keluarga besar Marhamah. Dia didampingi langsung oleh anaknya, Ayyamah, yang sudah mendaftar haji sejak 2013. Sementara Marhamah sendiri baru bisa mendaftar pada 2019 karena keterbatasan biaya.
Untuk menunjang aktivitas selama berhaji, Marhamah dibantu dengan kursi roda yang disediakan oleh Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Embarkasi Surabaya.
Meskipun begitu, semangatnya tetap tinggi. Dia berharap bisa melaksanakan seluruh rangkaian ibadah haji dengan lancar dan penuh khusyuk.
“Saya yakin Allah kasih kekuatan. Saya ingin sempurnakan rukun Islam kelima,” ucap Marhamah dalam bahasa Madura yang diterjemahkan oleh keluarganya.
Kisah Marhamah, jemaah haji tertua asal Pamekasan ini menjadi cermin kekuatan tekad dan keikhlasan. Usia senja tidak menghalangi langkah menuju Baitullah. Dari ladang pertanian hingga pelataran Ka’bah, perjalanan suci ini lahir dari ketabahan seorang ibu dan cinta anak yang menemani.
Semoga langkah Marhamah menjadi inspirasi, bahwa haji bukan hanya tentang mampu secara materi, tetapi juga soal kesungguhan hati dan ikhtiar yang tidak pernah padam.
Editor: Donald Karouw