Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Kemnaker Rayu Manajemen Ban Michelin Batalkan PHK
Advertisement . Scroll to see content

Kisah Pilu Pria Terjerat Pinjol, Akhiri Hidup usai Diteror Debt Collector dan Di-PHK

Selasa, 19 September 2023 - 11:16:00 WIB
Kisah Pilu Pria Terjerat Pinjol, Akhiri Hidup usai Diteror Debt Collector dan Di-PHK
Kisah pilu pria terjerat pinjol, nekat akhiri hidup usai diteror debt collector dan di-PHK dari kantornya. (Foto: Ilustrasi/Istimewa)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Kisah memilukan menimpa pria berinisial K. Dia nekat mengakhiri hidup karena terjerat pinjaman online (pinjol).

Cerita itu dibagikan oleh akun Twitter/X @rakyatvspinjol, Minggu (17/9/2023). Menurutnya, korban merupakan seorang ayah dengan anak yang masih berusia 3 tahun.

Semula, kata akun tersebut, K meminjam uang di salah satu platform pinjol senilai Rp9,4 juta. Akan tetapi, K harus mengembalikan pinjaman hingga Rp19 juta.

Teror debt collector lantas berdatangan. Tak hanya terhadap keluarga, teror itu juga menyasar kantor korban. Alhasil, K di-PHK oleh kantornya.

"K, sebagai seorang pegawai honorer di salah satu kantor pemerintahan dengan kontrak 5 tahun lalu dipecat karena telepon yang masuk ke kantor sudah dirasa sangat mengganggu," tulis @rakyatvspinjol, dilihat Selasa (19/9/2023).

Usai dipecat, istri dan anak K memilih pulang ke rumah orang tuanya. Tak hanya itu, K turut menerima teror order fiktif ojek online (ojol) ke rumahnya. Tak tanggung-tanggung, teror order fiktif itu mencapai enam pesanan per hari.

Pihak keluarga lantas berupaya memediasi K dan istrinya. Saat itu, K mulai terbuka dan menceritakan permasalahan yang menimpanya akibat jeratan pinjol. Sang istri pun masih enggan pulang ke rumahnya karena takut.

Tepat dua hari setelah mediasi, teror dari debt collector tetap berlanjut. K pun mengakhiri hidupnya pada Mei 2023.

Bahkan setelah K meninggal, debt collector tetap meneror keluarga korban lewat sambungan telepon. Pihak keluarga berusaha menjelaskan K telah meninggal, namun tak digubris.

"Jawaban dari DC (debt collector) adalah 'alah bohong' 'mana bukti nya' 'ga mau tau bayar sekarang juga'. Keluarga kemudian mengirimkan catatan kematian K. DC ga mau tau dan mengatakan catatan kematian K adalah palsu," tulis akun @rakyatvspinjol.

Akun tersebut menceritakan, kasus ini pernah sampai ke polisi. Pihak kepolisian bahkan sempat menemukan surat terakhir yang ditulis K, isinya menyatakan pinjol merusak hidupnya.

@rakyatvspinjol menyampaikan, thread tersebut dibuat untuk meningkatkan perhatian pemerintah terhadap tindak pidana yang dilakukan pinjol legal. Dia juga meminta pemerintah memeriksa pengawasan yang selama ini dilakukan kepada pinjol tersebut.

Akun itu juga mengingatkan debt collector pinjol tersebut atas tindakannya yang dinilai melewati batas. "Karena kalian seorang anak perempuan usia 3 tahun harus kehilangan ayahnya," tulis @rakyatvspinjol.

Hingga Senin (18/9/2023), kata akun tersebut, teror dari debt collector terus berlanjut. Akun itu juga mengunggah screenshot SMS yang dikirimkan debt collector ke nomor HP K.

Editor: Rizky Agustian

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut