Kisah Sosrokartono, Sarjana Pertama Indonesia yang Kuasai 26 Bahasa
Ia mengaku tidak mau bermain lagi karena keluarganya akan pindah ke Jepara. Mendengar hal itu, ibunya terheran-heran karena tidak ada rencana untuk pindah.
Namun, hal yang dikatakan Sosrokartono menjadi kenyataan. Sebab, sang ayah tiba-tiba saja diangkat menjadi Bupati Jepara pada tahun 1881.
Pada usia 7 tahun, Sosrokartono masuk sekolah Europesce Lagere School di Jepara. Sekolah ini dibangun untuk anak-anak Belanda dari lingkungan pemerintah. Namun, anak-anak Indonesia dari kalangan Pangreh praja tertinggi juga diperbolehkan masuk di sini.
Kemudian, pada tahun 1882 ia berhasil lulus dan langsung melanjutkan pendidikannya di Hogere Barger School di Semarang. Bahkan, untuk membiasakan diri dengan budaya Eropa ia sempat mondok atau tinggal bersama keluarga Belanda.
Selama menempuh pendidikan itu, Sosrokartono gemar membaca buku berbobot, seperti kitab Jawa Kuno tentang kesusasteraan dan keagamaan, sastra Yunani hingga syair Virgilius yang terkenal. Oleh karena itu, ia cepat menguasai bahasa asing.
Sosrokartono memiliki tiga adik perempuan, salah satunya adalah Raden Ajeng Kartini. Setiap pulang ke Jepara, Sosrokartono sering membawa buku-buku ilmu pengetahuan Barat atau majalah Belanda untuk dibaca dan didiskusikan bersama Kartini.
Dari sini lah, Kartini banyak belajar ilmu pengetahuan Barat. Kakaknya, Sosrokartono yang paling memerhatikan dan menyayangi Kartini karena kecerdasan dan kepandaiannya.