Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Jelang Nataru, Kapolri dan Menhub Antisipasi Kepadatan hingga Cuaca Ekstrem
Advertisement . Scroll to see content

Kisah Tentara Salah Bentak Jenderal Hoegeng, Langsung Malu dan Buru-Buru Pergi

Senin, 21 Maret 2022 - 10:36:00 WIB
Kisah Tentara Salah Bentak Jenderal Hoegeng, Langsung Malu dan Buru-Buru Pergi
Kapolri periode 1968-1971 Jenderal Polisi (Purn) Hoegeng Iman Santoso (foto: istimewa)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Hoegeng Imam Santoso atau Jenderal Hoegeng dikenal sebagai sosok polisi yang berintegritas, jujur dan sederhana. Hoegeng pernah menjabat Kapolri pada periode 1968-1971.

Di balik nama dan jabatannya itu, siapa sangka Hoegeng pernah dibentak seorang tentara. Saat menjabat Menteri/Sekretaris Presidium Kabinet, Hoegeng pernah dicegat seorang tentara di kawasan Jalan Semanggi, Jakarta pada sore hari. Peristiwa itu terjadi tak lama setelah adanya Gerakan 30 September 1965.

Hoegeng ketika itu sedang mengendarai Jeep Willis-nya dari Kebayoran Baru menuju rumahnya di Menteng, Jakarta. Kebetulan Hoegeng sedang berbaju koko atau kerah bergaya Shanghai.

Seorang tentara menghentikan perjalanan Hoegeng ketika melintas di sekitar Jembatan Semanggi. Tentara itu mencegat Hoegeng karena ingin menumpang ke suatu tempat.

Hoegeng pun berhenti dan mengajak tentara itu naik ke mobilnya. Si tentara pun duduk di sebelah Hoegeng. “Koh, saya ikut menumpang ya,” kata tentara itu, dikutip dari buku Hoegeng Polisi dan Menteri Teladan karya Suhartono.

Hoegeng hanya mengangguk. Hal itu membuatnya dibentak oleh si tentara. “Siapa namamu?” bentak dia.

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut