Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Kasus Bupati Ponorogo, KPK Temukan Senjata Api saat Penggeledahan
Advertisement . Scroll to see content

KPK Diminta Turun Tangan Usut Kasus Mafia Minyak Goreng

Rabu, 30 Maret 2022 - 12:21:00 WIB
KPK Diminta Turun Tangan Usut Kasus Mafia Minyak Goreng
Anggota Komisi III DPR Fraksi Gerindra, Habiburokman meminta KPK usut mafia minyak goreng (Carlos Roy Fajarta)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id -  Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) diminta ikut serta dalam mengusut langka dan mahalnya harga minyak goreng. Penyebabnya, kenaikan harga minyak goreng jadi sorotan.

Habiburokhman menyampaikan polemik minyak goreng telah menjadi perhatian banyak pihak. Bahkan, tak hanya di ruang publik, di parlemen sendiri persoalan minyak goreng justru menjadi perhatian dari sejumlah alat kelengkapan dewan.

"Soal minyak goreng ini pak dibahas di banyak sekali komisi ya di VI di XI tapi yang jelas ada ketidaknormalan dan pasti ada penyimpangan hukum, pasti juga ada melibatkan penyelenggara negara," kata Anggota Komisi III DPR Fraksi Gerindra, Habiburokman dalam rapat kerja dengan KPK, di Gedung Nusantara III, Kompleks Parlemen, Jakarta, Rabu (30/3/2022).

Waketum DPP Partai Gerindra itu menyebut, dampak dari polemik minyak goreng Dia meminta KPK untuk menerjunkan tim guna menyelidiki persoalan minyak goreng.

"Kami beraharap KPK leading di depan dalam pengusutan kasus ini. Kita minta KPK mengirim tim penyelidik untuk ikuti alur produksi minyak goreng dari awal sampai distribusi. Saya yakin bisa segera ditangkap pelakunya. Jangan ragu pak," ujarnya.

Menurut dia, apabila memang KPK berhasil mengungkap kasus dan menangkap pelaku di balik persoalan minyak goreng, maka pelaku tersebut harus bisa dituntut secara maksimal. Kalau perlu, kata dia, tuntutan hukuman mati.

"Ini pak kalau korupsi di sektor ini, saya pikir memenuhi kualifikasi untuk dituntut hukuman mati. Karena bukan saja terjadi di saat negara sedang krisis, mereka ini menyebabkan negara mengalami krisis begitu pak," tuturnya.

Editor: Muhammad Fida Ul Haq

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut