KPK Tetapkan Mantan Bupati Talaud Sri Wahyumi Tersangka Gratifikasi Proyek Infrastruktur
JAKARTA, iNews.id - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menetapkan Bupati Talaud periode 2014-2019 Sri Wahyumi Manalip sebagai tersangka kasus dugaan penerimaan gratifikasi proyek infrastruktur di Kabupaten Talaud. Penetapan tersangka berdasarkan bukti-bukti yang dimiliki.
"Setelah melakukan proses penyelidikan dan menemukan bukti permulaan yang cukup, KPK meningkatkan status perkara ini ke tahap penyidikan dan menetapkan SWM sebagai tersangka," ujar Deputi Penindakan KPK, Karyoto dalam konferensi pers di Gedung KPK, Jakarta, Kamis (29/4/2021).
Dia menuturkan, selama proses penyidikan KPK telah memeriksa total 100 orang. Mereka diperiksa sebagai saksi. Menurutnya, Sri Wahyumi ditahan selama 20 hari terhitung 29 April hingga 18 Mei 2021.
"KPK melakukan penahanan selama 20 hari di Rutan Cabang KPK pada Gedung Merah Putih," tuturnya.
Pengembangan kasus ini berawal dari perkara pekerjaan kasus suap proyek revitalisasi Pasar Beo dan revitalisasi Pasar Lirung di Kabupaten Talaud Tahun Anggaran 2019.
Diketahui, Sri Wahyumi baru saja bebas dari penjara setelah menjalani masa hukuman, namun mantan Bupati Kepulauan Talaud itu langsung dijemput KPK lagi. Sri sebelumnya dieksekusi ke Lapas Wanita Klas II-A Tangerang pada 26 Oktober 2020 untuk menjalani hukuman penjara dua tahun.
Dia dijerat KPK dalam kasus suap proyek revitalisasi Pasar Beo dan revitalisasi Pasar Lirung di Kabupaten Talaud Tahun Anggaran 2019.
Editor: Kurnia Illahi