Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Polda Metro Jaya soal Latar Belakang Orang Tua Terduga Pelaku Ledakan SMAN 72 Jakarta: dari Kalangan Sipil
Advertisement . Scroll to see content

Latar Belakang Perang Badar, Pertempuran Besar Pertama Umat Islam

Jumat, 17 November 2023 - 10:51:00 WIB
Latar Belakang Perang Badar, Pertempuran Besar Pertama Umat Islam
Latar belakang Perang Badar, pertempuran besar pertama umat Islam melawan kafir Quraisy. (Foto: Ist)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Latar belakang Perang Badar menjadi salah satu babak penting dalam sejarah Islam. Perang tersebut menjadi pertempuran besar pertama umat Islam.

Umat Muslim yang dipimpin Nabi Muhammad SAW dan kaum kafir Quraisy pimpinan Abu Jahal berperang di Lembah Badar, sekitar 125 km selatan Madinah. Tepatnya pada 17 Ramadan 2 H. 

Saat itu, 313 pasukan Muslim bertempur melawan 1.000 pasukan Quraisy. Perang Badar membuktikan keajaiban kemenangan bagi kaum Muslim.

Latar Belakang Perang Badar

Konflik Awal Perang Badar

Latar belakang Perang Badar dimulai dengan serangkaian konflik antara kaum Muslim dan kafir Quraisy. Keberangkatan Nabi Muhammad ke Madinah setelah kematian pamannya, Abu Thalib, membuka babak baru dalam konflik ini. 

Abu Jahal, musuh Nabi Muhammad, memimpin Bani Hasyim dan Quraisy untuk menindas umat Islam. Pengusiran kaum Muslim dari Makkah dan perampasan harta menjadi katalisator utama Perang Badar. 

Kafir Quraisy tidak hanya menghalalkan darah kaum muslimin, tetapi juga merampas harta benda, merampok rumah-rumah Muhajirin, dan mengusir mereka dari tanah leluhur mereka. Ini menciptakan ketidakamanan dan kekacauan bagi kaum muslim.

Sejarawan Azyumardi Azra dalam ensiklopedia yang ditulisnya menyatakan pengusiran dan perampasan ini menjadi salah satu pemicu utama perang. Perjuangan kaum muslimin diawali oleh tindakan keras ini, mereka harus rela meninggalkan harta dan rumah mereka demi mencari perlindungan Allah SWT.

Penindasan, Provokasi dan Pertahanan Diri di Madinah

Tindakan penindasan terhadap umat Islam tidak hanya terjadi di Makkah, tetapi juga meluas ke Madinah. Di bawah kepemimpinan Kurz bin Habbab Al-Fihri, kaum Quraisy memprovokasi suku-suku musyrikin lainnya untuk menyerang, meneror, dan menguasai harta benda milik umat Muslim di Madinah. 

Hal ini membuat umat Muslim menyadari perlunya memberikan balasan atas penindasan dan permusuhan yang mereka alami.

Pelajaran dan Pengembalian Harta Benda

Latar belakang Perang Badar mengungkapkan salah satu tujuan utama pertempuran tersebut adalah memberikan pelajaran kepada Quraisy dan mengembalikan harta benda yang dirampas dari umat Islam. Ketika Rasulullah mendengar kafilah dagang Quraisy yang dipimpin oleh Abu Sufyan bin Harb membawa harta berupa 1.000 ekor unta dari Syam, beliau mengajak umat Muslim untuk menghadapinya.

Meskipun sebagian umat Muslim awalnya ragu-ragu, Nabi Muhammad SAW memutuskan untuk bergerak setelah mendapat tanda-tanda bahwa kafilah tersebut akan melintas di dekat Madinah. Peristiwa ini menunjukkan keberanian dan kepercayaan kaum Muslim dalam menegakkan kebenaran dan melawan penindasan.

Pertempuran Strategis dan Kepemimpinan

Perang Badar menjadi perang strategis bagi kaum Muslim. Meskipun jumlah pasukan Muslim jauh lebih sedikit, kebijakan taktis dan kepemimpinan Nabi Muhammad SAW membuktikan keunggulan mereka. 

Dikutip dari beberapa referensi, diungkapkan pasukan Muslim hanya terdiri dari 313 orang, sementara pasukan Quraisy mencapai 1.000 orang.

Perang Badar mencatatkan keberhasilan besar ketika pasukan Muslim yang sangat disiplin menghancurkan garis pertahanan Quraisy yang jauh lebih besar. Pemimpin Quraisy, termasuk Abu Jahal, tewas dalam pertempuran ini. Kemenangan ini menjadi bukti nyata keajaiban dan dukungan Allah SWT terhadap kaum Muslim.

Itulah pembahasan mengenai latar belakang Perang Badar. Semoga bermanfaat.

Editor: Rizky Agustian

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut