JAKARTA, iNews.id – Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, Tjahjo Kumolo, meminta Aparatur Sipil Negara (ASN) memerangi virus radikalisme dan terorisme. Termasuk dengan tegas menentukan siapa kawan dan lawan.
“Saya ingin menegaskan kita harus bisa menentukan sikap. Menentukan siapa kawan dan siapa lawan pada kelompok, perorangan, atau golongan yang anti-Pancasila, anti-Bhinneka Tunggal Ika, anti-NKRI, anti-kemajemukan bangsa dan UUD 1945,” kata Tjahjo, Jumat (21/1/2022).
Tjahjo tidak hanya menujukan pesan ini kepada ASN, tetapi juga para tokoh masyarakat, alim ulama hingga guru. Menurutnya mereka harus aktif menyampaikan pesan kegotongroyongan, pesan Pancasila dan pesan kemajemukan sesuai dengan keyakinan ajaran agama masing-masing.
"Kalau ini terwujud maka tantangan setelah 76 tahun Indonesia merdeka yang berkaitan dengan radikalisme, terorisme, sedikit demi sedikit akan terkikis,” ujar Tjahjo.
Dia mengingatkan, Presiden Joko Widodo dalam berbagai kesempatan menyatakan bahwa antisipasi bangsa terhadap ancaman ketahanan dan keamanan nasional sangat penting. Apalagi saat ini di tengah mudahnya keterbukaan informasi dan akses jaringan komunikasi.
Editor : Reza Fajri