LIPI Dorong Penggunaan Dana Abadi Riset untuk Kejar Ketertinggalan SDM
JAKARTA, iNews.id – Kepala Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Laksana Tri Handoko, menilai penggunaan dana abadi riset dapat mendorong pengembangan sumber daya manusia (SDM) dan tenaga kerja unggul Indonesia. Menurut dia, SDM unggul akan mendukung ekonomi modern berbasis inovasi serta ilmu pengetahuan dan teknologi.
“Realisasi dana abadi riset sangat berkorelasi dengan pengembangan SDM unggul Indonesia masa depan,” katanya saat dihubungi di Jakarta, Rabu (1/5/2019).
Dia menuturkan, SDM unggul terutama dihasilkan dari pendidikan di jenjang lanjut yang berbasis riset. Menurut Handoko, secara umum pendidikan di jenjang dasar sampai dengan S1 di Indonesia tidak kalah dengan luar negeri. Perbedaan baru terasa untuk pendidikan di jenjang lanjut, S2 dan S3. Ini terjadi karena pendidikan di jenjang S2 dan S3 lebih berbasis pada riset yang notabene Indonesia masih tertinggal jauh.
Di lain sisi, kata dia, dana abadi riset sebagai salah satu sumber pendanaan riset di luar mekanisme Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) sudah seharusnya dijadikan sebagai salah satu dari tiga jenis sumber pendanaan utama riset sebagaimana praktik di banyak negara yaitu. Ketiga jenis sumber pendanaan itu adalah dana negara (APBN), swasta, dan dana abadi.
Handoko menjelaskan, besaran dana abadi riset tentu tidak memiliki ukuran yang pasti dan dinamis tergantung dari kebutuhan negara. Akan tetapi, untuk saat ini menurut dia sudah cukup ideal bila dalam beberapa tahun bisa diakumulasikan sebesar Rp25 triliun. Sebagai komparasi, akumulasi dana abadi pendidikan untuk Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) sudah menembus angka Rp50 triliun.