Mahasiswa Bawa Jagung saat Bacakan Sumpah Pemuda 2.0 di Gedung Joang 45, Ini Maknanya
JAKARTA, iNews.id - Puluhan mahasiswa dari berbagai universitas di Indonesia membawa jagung saat membacakan Sumpah Pemuda 2.0. Pembacaan ikrar dilakukan di Gedung Joang 45, Jalan Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (22/11/2023).
Ketua BEM KM Universitas Gajah Mada (UGM), Gielbran Muhammad Noor, menyebut ada makna khusus terkait jagung yang dibawa para mahasiswa.
"Jagung ini menjadi sebuah simbol bahwa demokrasi masih sangat muda di negeri ini, demokrasi sangat rendah harganya, terbukti dengan semakin mudah ditindasnya demokrasi," ujar Gielbran.
Dia mengatakan, gerakan kepemudaan akan terus digencarkan agar nilai-nilai demokrasi di Indonesia tidak hancur karena dinasti politik jelang akhir masa pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
"Kita sebagai anak muda akan mengamplifikasi gerakan ini, akan semakin meningkatkan daya juang demokrasi. Jangan sampai jagung sebagai simbol perjuangan hancur dan lebur. Serta diinjak-injak oleh mereka yang menjadi penguasa. Hidup demokrasi, hidup demokrasi," kata dia.
Menurut Gielbran, berbagai intimidasi untuk mengekang kebebasan berpendapat merusak demokrasi.
"Arti dari jagung, kita tahu bahwa demokrasi kita masih sangat muda usianya, ini menjadi sebuah pertanda, ada simbolis seumur jagung demokrasi kita," jelasnya.
"Saat demokrasi kita masih berusia muda atau seumur jagung justru malah dikebiri, semakin ditindas, dan semakin dimonopoli oleh salah satu oknum, dan justru malah lupa untuk semakin menyuburkan demokrasi, malahan ditebang," katanya.