Mahasiswa UB Masuk Forbes Indonesia 30 Under 30 Berkat Startup, Bagaimana Kisahnya?
“Peternak ayam bisa melakukan climate control dari rumah. Dengan teknologi ini, peternak bisa memasukkan data seperti sarana produksi peternak atau sapronak, data harian, dan data penjualan, sehingga performa lebih terukur dan dapat meminimalisasi risiko melalui tindakan preventif”, ucapnya.
Adapun, fitur yang masuk dalam aplikasi Chickin adalah kelola kandang, kelola data kandang, dan konfigurasi loT yang bisa disesuaikan dengan keadaan cuaca, suhu dan kelembapan, serta umur ayam.
Aplikasi Chickin diklaim mampu meningkatkan produktivitas ternak hingga 25 persen lebih tinggi. Saat ini, startup mereka telah bermitra dengan 100 industri makanan penyuplai daging ayam dan 14 rumah potong.
Pertumbuhan bisnis Chickin tercatat tumbuh 22 kali dalam 10 bulan terakhir dan juga menutup putaran pendanaan seed round sebesar Rp35 miliar dengan 3 investor global. Pada akhir tahun 2021, mereka berhasil meraih pendanaan dari luar negeri sebesar 25 juta dollar AS.
Berkat hal itu, dua founder Chickin Indonesia, yakni Ashab dan Tubagus pun berhasil menjadi bagian dari Forbes Indonesia 30 Under 30. Mereka pun berkomitmen untuk meningkatkan omzet sebesar Rp500 miliar di tahun 2022.
Wah keren ya!
Editor: Puti Aini Yasmin