Mahasiswa UI Fauzan Syahbana Lulus dengan IPK 3,99, Bercita-cita Ciptakan Reaktor Nuklir Fusi
DEPOK, iNews.id - Mahasiswa Universitas Indonesia, Muhammad Fauzan Syahbana lulus dengan indeks prestasi kumulatif (IPK) tertinggi 3,99. Meski tetap bersyukur, Syahbana merasa gemas dengan hasil akhir IPK-nya tersebut.
“Bisa 4 nggak sih?” ujarnya sambil tertawa dalam keterangan tertulis, Sabtu (23/9/2023).
Syahbana mahasiswa Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) UI ini diwisuda bersama dengan wisudawan lainnya di Balairung UI, Kampus Depok, Jumat (22/09/2023).
Dia bercerita indeks prestasinya sempat turun saat pandemi Covid-19 merebak, ketika proses pembelajaran yang awalnya luring berubah menjadi daring. Di saat itulah, dia mengalami sedikit kesulitan untuk menyesuaikan diri.
Namun meski mengalami banyak hambatan, dia tak kehilangan tekad untuk terus menimba ilmu.
Selama mengikuti pendidikan di UI, dia mengaku sangat terbantu dengan adanya dosen-dosen di Departemen Fisika yang sangat supportive. Menurutnya, mereka berdedikasi dalam mengajarkan ilmu kepada para mahasiswa.
“Di Fisika ada beberapa peminatan, saya mengambil peminatan Fisika Nuklir dan Partikel Teoretis. Di bawah bimbingan Prof. Dr. Drs. Terry Mart, saya meneliti partikel meson, yaitu partikel kecil yang sangat berpengaruh bagi perkembangan teknologi, terutama untuk ratusan hingga ribuan tahun ke depan,” katanya.
Penelitian terkait partikel meson penting dalam kajian nuklir. Menurutnya, pengembangan nuklir diperlukan karena manusia tidak bisa terhindar dari penggunaan energi.
Untuk saat ini, 70–80% konsumsi energi dunia masih dikuasai oleh energi fosil batubara. Di Indonesia sendiri penggunaan energi fosil mencapai 91% yang terdiri atas minyak, gas alam, dan batubara. Sementara itu, 9% lainnya dikuasai oleh energi baru terbarukan seperti PLTA, energi bayu, dan sebagainya.